Destinasi News Pariwisata & Budaya Seputar Bali

Harapan pada Bupati Baru, Potensi Karangasem harus Ditingkatkan

Karangasem, Lintasbali.com – Ramainya kunjungan wisatawan lokal dan domestik ke objek wisata Kabupaten Karangasem, Bali saat momen tahun baru lalu, menarik perhatian Masyarakat Sadar Wisata (MISATA) Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali.

Karangasem dianggap sangat diminati masyarakat sebagai tempat rekreasi keluarga. Namun demikian, I Ketut Suabawa, CHA, Sekretaris Wilayah MASATA DPD Bali, menilai potensi wisata di kabupaten belum tergarap secara maksimal.

I Ketut Suabawa, CHA, Sekretaris Wilayah MASATA DPD Bali

Ia juga menilai kerangka pembangunan kepariwisataan dengan konsep pentahelix, yakni konsep pembangunan pariwisata yang melibatkan unsur; pemerintah, bisnis, komunitas, akademisi dan media, perlu ditingkatkan secara massive.

“Dari liburan akhir tahun kita bisa melihat bahwa Karangasem selama ini sangat diminati sebagai tempat rekreasi keluarga, namun sayang baru terbatas pada kunjungan singkat.”

“Nampak dengan protokol kesehatan yang ketat, kunjungan wisatawan lokal dan domestik di tempat wisata area Karangasem tampak sangat ramai pada puncaknya pada 31 Desember dan 1 Januari lalu.”

“Lokasi terpantau di Tirtagangga, Mahangga Valley, Taman Edelweis, Taman Ujung, Bukit Asah dan lainnya banyak terlihat para pengunjung yang sedang menikmati momentum pergantian tahun.”

“Kita paham sekarang ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19, namun hal ini bahkan tampak dalam periode sebelumnya dimana target PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor ini kan rendah sekali pencapaiannya,” ungkap Suabawa dalam rilisnya, Senin (4/1).

Bahkan ketika pariwisata Bali booming pada 2018 saat ada IMF-World Bank Summit, sebutnya, capaiannya hanya sekitar 38-39% dari semestinya sebagaimana di release dari website Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) setempat.

Pariwisata Karangasem, terangnya lebih lanjut, perlu berbenah. Di era next normal kedepan ini, menurutnya, adalah momentum kebangkitan rural tourism dan potensi yang sangat besar sebagai leading destination pada konsep pedesaan.

BACA JUGA:  Sanctoo Suites and Villas Luncurkan Family Suites Aviary

Selama ini, menurutnya, upaya pemkab untuk melakukan pemasaran sudah mulai tampak, namun hal itu perlu terlebih dahulu diawali dengan penataan tempat usaha yang baik.

“Kami juga ingin mengkritisi sebagai contoh destinasi Amed yang terdapat 250 lebih tempat usaha kecil dan menengah dan 186 di antaranya adalah usaha akomodasi, mereka di sana tidak pernah tersentuh program sertifikasi profesi bagi tenaga kerja pariwisata,” katanya.

Itulah yang membuat pihaknya melihat ada yang keliru dalam menata kepariwisataan Karangasem. Hospitality, sebutnya, adalah keramahan dan pelayanan, tenaga kerjanya harus terlatih dan kompeten terlebih dulu sehingga tercipta produk pariwisata yang berkualitas.

“Jangan promosi besar-besaran namun kualitas produk masih rendah,” tegas Swabawa yang baru menyelesaikan pelatihan kepariwisataan bagi pelaku usaha pariwisata di DTW (Daerah Tujuan Wisata) Amed, Kec. Abang, Karangasem ini.

Selanjutnya Swabawa mencontohkan bahwa upaya pelaku usaha pariwisata di Amed sebagai destinasi di daerah terpencil untuk membentuk wadah bersama untuk berkoordinasi bagi pelaku usaha pariwisata adalah langkah yang konkrit.

“Saya melihat terbentuknya Amed Tourism Association sebagai salah satu elemen Community dalam pentahelix pariwisata yang mampu mendorong elemen lainnya bergerak. Konsep nyata komunitas seperti ini akan mengakselerasi community based tourism, pariwisata menjadi milik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

“Hal itu dapat menggerakkan sektor lainnya di wilayah itu seperti jasa transportasi, perdagangan, pertanian, perikanan, jasa keuangan dan pendidikan,” imbuh pria yang antusias dengan pengembangan pariwisata di kawasan pedesaan ini.

Lebih lanjut ia berharap, ke depan, target kualitas destinasi yang digarap oleh Pemkab Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati yang baru adalah experiential value, dimana wisatawan tertarik berlibur di Karangasem dalam jangka waktu lebih lama dengan pengalaman yang berkualitas.

BACA JUGA:  ASUS Luncurkan Zenbook DUO (UX8406) di Indonesia

Dengan demikian kata Swabawa maka turis akan memiliki kesan seperti “tinggal di rumah”, bukan seperti sekarang turis hanya datang untuk ke tour saja, diving saja, atau hanya sekedar transit menuju Gili Island.

“Calon turis harus diedukasi melalui product and destination features bahwa berlibur di kawasan Bali Timur ada banyak hal yang bisa dinikmati seperti beauty of nature, heritage, culture and traditions,” katanya.

“Bahkan bagi penikmat wisata minat khusus seperti photography dan instagenic content creator yang berperan sebagai influencer untuk approach lebih banyak lagi calon turis yang ingin datang ke Karangasem,” tandasnya. (Rls)

Post ADS 1