News Seputar Bali

IB. Sedana : 18 Tahun Bom Bali, Bangkit dan Berjuang Bersama

Badung, Lintasbali.com – Tidak terasa sudah delapan belas tahun berlalu. 12 Oktober 2002 menjadi peristiwa pahit bagi seluruh masyarakat di Bali. Bom meledak memporakporandakan dan meluluhlantakkan Kuta dan Legian.

Kejadian 18 tahun yang lalu masih sangat membekas bagi pelaku pariwisata yang kala itu sangat terpukul akibat peristiwa Bom Bali. Akibat dari kejadian itu, semua negara mengeluarkan travel warning untuk tidak datang ke Bali.

Monumen Peringatan Bom Bali di Legian.

Tapi dengan kerja sama dan usaha keras semua stakeholder di Bali, keterpurukan pariwisata tidak sampai lama dan bisa berangsur pulih. Sekarang kita kembali di hantam badai Covid 19 yang meporak porandakan kehidupan Ekonomi Bali.

Ida Bagus Sedana, General Manager Swiss-Belexpress Kuta saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, peringatan 18 tahun Bom Bali menjadi renungan, seraya kembali bangkit berjuang bersama untuk kehidupan yang lebih baik lagi.

Ida Bagus Sedana, General Manager Swiss-Belexpress Kuta

“Kami yang bernaung management Swiss-Bell International khususnya di Indonesia, sangat menyayangkan di Bali tingkat huniannya di bawah 10%, daerah lain masih bisa di 40% paling rendah”, kata Sedana.

Menurutnya, semua ini tidak terlepas dari peranserta stakeholder pariwisata yang bekerja sama dengan pemerintah untuk segera mengambil tindakan yang pasti, selamatkan insan pariwisata, selamatkan masyarakat bali yang sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor ini. Jangan pasrah.

Public Pool Swiss-Belexpress Kuta

Ditengah pandemi covid-19 yang saat ini masih melanda dan perekonomian Bali masih belum stabil, Sedana sebagai salah satu pelaku Pariwisata berpesan bagaimana menciptakan rasa aman buat tamu yang stay walau sedikit, dengan menerapkan standard protokol Health Safety and Hygiene yang ketat. sehingga dapat dibuktikan bahwa sektor pariwisata tidak akan menjadi cluster baru penyebaran covid-19 di Bali. (AR)

Post ADS 1