Gianyar, Lintasbali.com – Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (18/7) lebih dikenal dengan istilah Rahinan Tumpek Landep mengandung banyak pengertian dari setiap kalangan. Tidak terkecuali dari pelaku pariwisata di Bali.
Ida Bagus Wiryawan, Ketua Ubud Homestay Association (UHSA) memaknai Tumpek Landep sebagai hari Suci pemujaan kepada Tuhan dalam manifestasiNya sebagai Hyang Pasupati yaitu simbol Taksu.
Menurutnya, Taksu ini terkait dengan Citta Budi dan Karsa manusia yang dilimpahkan kepada kita untuk senantiasa kita pertajam dengan Pengetahuan yang diturunkan saat Hari Suci Saraswati sehingga Manusia dapat membedakan hal yang Baik dan Buruk didalam menjalani kehidupan.
“Disaat Pandemi Covid 19 melanda dunia, Saatnya Manusia kembali menggali serta menemukan jati diri sesungguhnya dan mempertajam ajaran2 leluhur kita yang dilandaskan pada ajaran Agama Hindu Bali”, kata Gusde, sapaannya sekaligus pemilik Gunung Merta Bungalows di Peliatan Ubud. (RedLB)