Denpasar, Lintasbali.com – Pemilihan Ketua Perhimpunan Jurnalis (PENA) NTT berlangsung memanas, Sabtu (18/7) di Denpasar. Pemilihan Ketua berlangsung setelah tim transisi berhasil menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PENA NTT.
Usai penetapan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga pimpinan sidang melanjutkan dengan pemilihan kepengurusan NTT untuk periode 2 tahun kedepan. Proses pemilihan berlangsung secara demokratis dan memanas. Bahkan beberapa anggota pena sempat walk out dari ruang sidang.
Acara pemilihan diawali dengan pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Setelah AD/ART disahkan dan ditetapkan, acara dilanjutkan dengan pembahasan tata tertib (Tatib) pemilihan. Pembahasan Tatib Pemilihan berlangsung alot. Bahkan beberapa anggota pemilik hak suara keluar dari ruang sidang tanda protes.
“Karena mempertimbangkan suasana yang tidak kondusif maka kami sebagai tim transisi dan pimpinan sidang ambil alih dan memberikan sikap tegas,” seru pimpinan sidang Yulius Benyamin Seran.
Beberapa anggota terbaik PENA NTT Bali tampil dalam bursa pencalonan Ketua PENA NTT. Mereka di antaranya wajah lama seperti mantan ketua dan sekretaris periode 2017-2020, Emanuel Dewata Oja dan Apolo Daton dijagokan.
Setelah melalui penjaringan tertutup kemudian mengerucut pada 4 nama yakni Ignatius Igo Kleden, Arnoldus Dhae, Robinson Gamar, dan Erik Seran. Karena penjaringan berlangsung alot maka pimpinan sidang setelah meminta persetujuan forum memberikan kesempatan kepada nama-nama terpilih hasil penjaringan tertutup untuk bertemu melakukan konsolidasi internal. Waktu yang diberikan hanya 10 menit.
Saat konsolidasi itu, jiwa besar dua pendiri PENA NTT ditampakan dengan menyatakan mundur dari pencalonan. Keduanya adalah Emanuel Dewata Oja dan Apolo Daton. Setelah dua wartawan senior ini mundur tinggal keempat kandidat yakni Igo Kleden, Arnoldus Dhae, Robinson Gamar, dan Erik Seran.
Keempatnya akhirnya sepakat agar ketua dipercayakan kepada Igo Kleden, Wakil Ketua Robinson Gamar, Sekretaris Arnoldus Dhae, Wakil Sekretaris Erik Seran. Hasil lobi ini akhirnya diserahkan kepada pimpinan rapat. Penetapan keempatnya melalui keputusan forum berdasarkan suara dari anggota.
Dikonfirmasi usai terpilih, Ketua PENA NTT Igo Kleden menyampaikan terima kasih kepada semua anggota atas kepercayaan dirinya untuk menjadi Ketua PENA. Ia menyebut, terpilihnya dirinya sebagai ketua merupakan momentum kebangkitan PENA NTT. Sebab, saat ini PENA sudah berjalan sebagaimana sebuah organisasi profesi yang sudah mempunyai AD/ART. “Terima kasih untuk kepercayaan ini. Ini moment kebangkitan baru PENA. Ada banyak agenda yang harus diselesaikan,” ujarnya.
Sebagai Ketua baru, lanjut Igo, ia akan segera melakukan langkah-langkah. Untuk program kerja dia berjanji dalam waktu dekat akan konsolidasi, segera membentuk Pena Instute, mempersiapkan Pembentukan LBH Pers Pena. “Kita akan fokus membesarkan PENA NTT. PENA NTT-BALI harus jadi wadah insan pers NTT di Bali yang profesional, independen dan harus pula mendukung pemerintah dan pembangunan di Bali,” tandasnya.
Penyelenggaran pemilihan pengurus baru ini setelah tim transisi yang diketuai oleh Benyamin Seran bersama Emanuel Dewata Oja, dan Erik Seran menyusun AD/ART PENA NTT. Tim ini bekerja sejak 20 Juni 2020 hingga 19 Juli 2020.
Di mana dalam Anggaran Dasar yang telah ditetapkan itu terdiri 11 bab dan 18 pasal. Sementara Anggaran Rumah Tangganya terdiri dari 11 bab dan 21 pasal. Dengan ditetapkannya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ini maka ke depannya PENA NTT akan berjalan pada aturan yang ada di dalamnya. (Red/Rls)