POLHUKAM

Indikasi Black Campaign, AWK Lapor 4 Oknum Caleg ke Bawaslu

DENPASAR, lintasbali.com – Dugaan indikasi Black Campaign yang dilakukan sejumlah orang saat menggelar demonstrasi di Kantor DPD RI Dapil Bali pada 4 Januari 2024 lalu, Senator Arya Wedakarna (AWK) akhirnya resmi melaporkan 4 orang oknum yang diduga Caleg dari 3 Partai berbasis Agama ke Bawaslu.

AWK beralasan bahwa sesama Caleg peserta pemilu tidak boleh melakukan Black Campaign apapun bentuknya.

“Ini sudah melanggar peraturan pemilu bahwa sesama legislatif sangat dilarang saling serang apalagi Black Campaign apapun alasannya baik isu SARA, program kerja atau apapun itu karena tidak sesuai dengan culture budaya Indonesia. Intinya Black Campaign itu berbahaya,” tegas AWK saat ditemui sejumlah wartawan pada Kamis, 18 Januari 2024 di Denpasar.

Selain melaporkan 4 orang oknum Caleg tersebut, AWK juga melaporkan beberapa tokoh Majelis dan tokoh Agama ke Polda Bali pada Senin, 15 Januari 2024 atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah yang ditujukan kepada dirinya dan sudah mengganggu kerja dari seorang wakil rakyat yang sah dan ikut menyebarkan berita hoax di masyarakat.

Senator DPD RI Dapil Bali yang memiliki nama lengkap Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra III, SE., (M.Tru)., M.Si juga melaporkan salah satu media online ke Dewan Pers terkait dugaan pemotongan rekaman video saat AWK menggelar pertemuan rapat dengar pendapat bersama dengan jajaran Bandara Ngurah Rai, Bea-Cukai di kantor airport Ngurah Rai pada tanggal 29 Desember 2023 lalu.

“terkait dengan video viral yang beredar di masyarakat, bahwa video yang beredar adalah video yang telah dipotong oleh sejumlah media, maupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” kata AWK.

Dirinya beralasan bahwa dalam video berdurasi 1 jam tersebut, ia tidak pernah menyebut salah satu agama, golongan atau apapun melainkan saat itu sedang berbicara dengan salah satu petugas wanita beragama Hindu.

BACA JUGA:  AWK Pastikan Proses Hukum Oknum Dosen Dugaan Penistaan Agama Tetap Jalan

“Jangan salah kaprah dulu, masalahnya ada pada oknum yang memotong-motong itu. Kalau seorang Arya Wedakarna berbicara masalah kebudayaan Bali, itu dianggap rasis. Wajar kalau saya berbicara soal Kebalian dengan segala kebudayaannya,” pungkas AWK. (Red/AR)

Post ADS 1