GIANYAR, lintasbali.com – Dengan tujuan mulia menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia pada tahun 2025, Indonesian Fashion Chamber (IFC) mengajak desainer muda bersama-sama berkolaborasi sehingga muncul inovasi dan kreativitas untuk kebangkitan industri fashion di Indonesia. Sehingga nantinya muncul desainer muda yang patut diperhitungkan di Indonesia bahkan menembus pasar dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ali Charisma, National Chamber IFC saat menggelar IFC Gathering pada Rabu, 17 April 2024 di Gianyar. Hadir pula Dwi Iskandar dan Desi Astriani, Founder and Creative Director of Nataoka.
Dideklarasikan pada 16 Desember 2015 di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, IFC bertujuan memfasilitasi desainer dan pengusaha bidang mode yang terkait, untuk memperkuat fondasi demi kemajuan industri mode secara nasional dan dalam peta internasional. IFC juga menjadi partner pemerintah untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pusat mode dunia.
Ali Charisma dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kelompok desainer muda disebutnya akan menjadi tulang punggung kemajuan industri mode, melalui beberapa pembinaan seperti program incubator, workshop, juga berbagai training sebagai bagian dari kegiatan IFC. Berdirinya Indonesian Fashion Chamber diharapkan dapat memajukan industri mode Indonesia, dan mempercepat jalan menuju pusat mode dunia.
Sementara itu, Dwi Iskandar selaku Penasehat IFC Denpasar menginginkan keberadaan IFC lebih dikenal lagi oleh masyarakat di Bali. Tidak hanya dikalangan desainer, tapi juga komunitas-komunitas dan stakeholder di Bali.
“Kita harus maju bareng-bareng. Kalau sendiri-sendiri kurang greget. Networking itu sangat penting. Bagaimana cara kita agar berdampak pada lingkungan dari sisi fashion,” kata Dwi Iskandar.
Ditemui di tempat yang sama, Neli Gunawan, Ketua IFC Denpasar menyampaikan, dengan bergabung di IFC, para anggota akan diberikan pengetahuan dan informasi dalam Incubator Bisnis. Banyak hal yang akan didapatkan bila bergabung di IFC.
Neli Gunawan juga menambahkan, profesi desainer saat ini masih menjadi profesi yang menjanjikan, apalagi permintaan terhadap desain pakaian masih banyak. Ia menambahkan, Indonesia saat ini memiliki segudang desainer muda berbakat dan potensial dalam memajukan industri UMKM di Indonesia.
“Banyak desainer muda berbakat dan potensial di Indonesia. Keberadaan sekolah fashion pun banyak. Jangan sampai keahliannya dibidang fashion disia-siakan. Peluang dan pangsa pasar setiap tahunnya selalu ada,” kata Neli Gunawan.
Dirinya menambahkan, yang ditakutkan saat ini yaitu kondisi peperangan di Timur Tengah yang masih terjadi. Hal tersebut sedikit tidaknya akan berdampak pada semua sektor termasuk industri fashion. (Red/Ari)