DENPASAR, lintasbali.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mendukung upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam menjaga stabilitasi pasokan dan Pengendalian inflasi pasar dengan menggelar pasar murah pada Minggu, 2 Juni 2024 bertempat di depan Kantor Gubernur Bali, Jl. Basuki Rahmat, Renon, Denpasar.
Dalam pasar murah ini, terdapat kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula, minyak, sayuran, telur, buah-buahan hingga gas elpiji 3kg yang dijual dengan harga Rp18.000,-/tabung dengan syarat pembelian dengan menunjukkan KTP.
Ketut Darma, salah satu penjual telur ayam saat ditemui wartawan lintasbali.com mengatakan membawa sekitar 250 krat telur ayam yang berasal dari Bangli. Pria asal Batubulan ini menyampaikan surah sering ikut dalam kegiatan pasar murah ini.
“Tiang (saya) bawa 250 krat telur dari Bangli. Astungkara peminatnya juga banyak,” kata Ketut Darma.
Dalam pasar murah kali ini, Ketut Darma menjual 1 krat telur ukuran besar seharga Rp50.000,-. “Disini tiang jual lima puluh ribu, diluar biasanya lima puluh empat ribu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja dalam keterangan resminya di Denpasar pada Senin, 20 Mei 2024 menyampaikan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub Kelompok Sandang yang meningkat sebesar 4,7% (mtm), Kelompok Barang Lainnya sebesar 3,4% (mtm) dan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi sebesar 3,1% (mtm).
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Juni 2024 diprakirakan menurun, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan mendatang tercatat sebesar 198,0 lebih rendah dari IEH bulan sebelumnya sebesar 200,0.
Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa berkoordinasi erat dalam menjaga stabilitas harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tetap tumbuh kuat. (Red/Arie).