DENPASAR, lintasbali.com – Mendekati long weekend ini, tidak sedikit orang tua yang mulai sibuk mencari tiket pesawat ataupun kereta untuk berlibur bersama dengan keluarga tercinta. Apakah Anda salah satunya?
Merencanakan liburan memang penting dilakukan, khususnya jika Anda bekerja dan sudah memiliki anak. Jangan sampai waktu berlibur terganggu dengan pekerjaan kantor yang belum terselesaikan.
Pentingnya Liburan Menurut Psikologi
Liburan bisa menjadi sarana pelepas penat setelah sekian lama bekerja keras. Menurut Forbes.com, setiap perusahaan wajib memberikan cuti kepada karyawan untuk berlibur setidaknya satu tahun tiga kali!
Selain itu, liburan juga bermanfaat untuk menyeimbangkan hormon yang ada di dalam tubuh.
Berikut ini adalah manfaat liburan menurut psikologi.
1. Memberikan Perasaan Bahagia
Selain menghilangkan rasa penat, liburan juga terbukti bisa memberikan perasaan bahagia. Perasaan ini timbul karena tubuh mengeluarkan hormon endorfin. Apakah hormon endorfin itu?
Endorfin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh salah satu tubuh manusia yaitu otak. Terletak di bawah otak, kelenjar pituitary bisa menghasilkan hormon endorfin yang 200 kali lebih kuat dari pada morfin!
Hormon endorfin juga bisa menambah kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan daya tahan. Juga, secara tidak langsung berperan dalam menyeimbangkan kesehatan mental.
2. Meredakan Anxiety Disorder
Dewasa ini, salah satu kesehatan mental yang paling banyak menyerang karyawan adalah anxiety disorder atau masalah kecemasan. Seseorang yang mengidapnya bisa tiba-tiba merasa cemas tanpa sebab.
Anxiety disorder biasanya muncul dengan gejala-gejala umum seperti detak jantung yang tiba-tiba semakin cepat, sakit kepala, gangguan tidur, serta mudah lelah. Jika tidak diatasi, kondisi di atas bisa menjadi semakin buruk sehingga memerlukan intervensi medis.
Jika Anda merasakan gejala di atas, cobalah untuk mengambil cuti dan berlibur. Tidak usah khawatir dengan urusan transportasi dan akomodasi, toh Anda juga sudah sering menggunakan Traveloka dan platform ticketing lainnya, bukan?
3. Meningkatkan Produktivitas dan Kreativitas
Sebagai karyawan kantoran, dua kata di atas tentu saja tidak bisa dipisahkan. Dengan liburan, Anda bisa mengembalikan keduanya ke titik prima!
Menurut Melanie Moffat, pemimpin perusahaan yang sangat peduli dengan kesehatan mental pekerja kantoran, liburan meskipun singkat bisa membuat karyawan kembali bersemangat untuk bekerja setelah selesai berlibur.
Melanie bahkan menyebutkan bahwa liburan bisa mengurangi tingkat resiko terkena serangan jantung.
Mempersiapkan liburan saja sudah bisa memberikan kebahagiaan tersendiri dan meningkatkan produktivitas, lho!
Liburan dengan Anak? Kenapa Tidak?
Mengambil cuti liburan memang menyenangkan. Namun jangan lupa, bagi Anda yang sudah memiliki buah hati, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari.
1. Persiapkan Destinasi Wisata yang Tepat
Jika Anda berlibur sendiri atau bersama dengan teman sebaya, berwisata di pegunungan dengan hawa dingin menusuk tulang bisa menjadi opsi. Namun, jika Anda membawa balita, hindari destinasi wisata semacam ini, ya.
Sistem kekebalan balita yang belum terbentuk secara sempurna membuatnya rentan jatuh sakit. Selain itu, perubahan cuaca yang ekstrim bisa membuat balita tidak nyaman dan rewel selama perjalanan.
Sebagai langkah paling aman, jika Anda membawa balita, konsultasikan dulu dengan dokter spesialis anak langganan mengenai destinasi wisata liburan.
2. Rencanakan Liburan Bersama
Jika memungkinkan, ajak buah hati Anda untuk ikut merencanakan liburan. Tanyakan kepada mereka mengenai kota tujuan liburan dan tentukan destinasi wisata yang akan dikunjungi.
Jika perlu, ajak juga mereka untuk melihat opsi transportasi yang ada di website seperti Traveloka ataupun website penyedia info wisata lainnya. Jangan lupa perlihatkan harga tiket ataupun hotelnya.
Hal ini menimbulkan kesan bahwa anak Anda dianggap penting karena ikut serta dalam merencanakan liburan keluarga. Dengan demikian, hubungan anak dan orang tua akan menjadi semakin dekat.
3. Pertimbangkan Low and High Season
Untuk menghindari pengeluaran yang ekstrim, mungkin Anda perlu mempertimbangkan waktu liburan. Hindari waktu-waktu high season seperti libur lebaran H+3, natal, maupun tahun baru jika memungkinkan.
Selain menghindari pengeluaran berlebih, liburan menjadi lebih nyaman karena tidak harus berdesak-desakan dengan banyak orang yang berwisata. Hal ini tentunya bisa mengurangi tingkat stress orang tua karena anak minim rewel juga, ya.
Namun demikian, ada baiknya Anda memperhitungkan penjadwalan ini dengan cermat. Jangan sampai jadwal liburan bentrok dengan kegiatan sekolah anak maupun pekerjaan Anda.
4. Persiapkan Pakaian dan Obat-Obatan
Salah satu hal paling crucial lainnya adalah mempersiapkan pakaian dan obat-obatan. Meskipun Anda berlibur di musim kemarau, ada baiknya Anda tetap membawa jaket untuk anak.
Selain itu, pertimbangkan juga jumlah pakaian dan koper atau tas yang akan dibawa. Jika memungkinkan, Anda bisa membeli seperangkat alat vacuum pakaian sehingga bisa menghemat tempat.
Juga, jangan lupa membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh Anda dan keluarga. Dengan demikian, setidaknya Anda sudah siap dengan pertolongan pertama jika ada anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.
Liburan dan seluruh persiapannya bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan jika dilakukan bersama dengan seluruh anggota keluarga, termasuk anak. Jadi, mau liburan kemana di long weekend ini? (Rls)