DENPASAR, lintasbali.com – Jelang World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, berbagai persiapan telah dilakukan, selain menjaga keandalan pembangkit untuk mensuplai kelistrikan, keamanan unit pembangkit sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) juga telah dilaksanakan oleh PLN Indonesia Power UBP Bali PLTDG Pesanggaran bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang rangkaian acaranya telah selesai pada Selasa, 7 Mei 2024.
Sebagai sub holding PT PLN (Persero) satu satunya yg terletak di Pulau Bali, PLN Indonesia Power UBP Bali Unit PLTDG Pesanggaran memegang peranan strategis untuk melistriki 5 titik pusat pariwisata diantaranya Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pantai Kuta, Pantai Sanur, Kota Denpasar dan Kawasan Nusa Dua yang akan menjadi lokasi utama pelaksanaan WWF.
Untuk memastikan dan meningkatkan keamanan proses bisnis selama masa siaga WWF, PLTDG Pesanggaran sebagai Obvitnas bekerjasama dengan BNPT melalui pelaksanaan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang Strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme mulai dari tanggal 2 Mei sampai dengan 7 Mei 2024.
“Ini menarik karena semua event dunia sudah mulai dipercayakan kepada kita terutama di Bali yang tentunya teman-teman di Bali ini mulai sibuk, tentu inilah kehadiran kita mensosialisasikan aturan ini mengingat WWF adalah forum sektor air terbesar di dunia,” kata Direktur Pencegahan BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., saat memberikan sambutan mewakili Direktur Perlindungan BNPT dalam kegiatan sosialisasi kepada PLN Indonesia Power PLTDG Pesanggaran.
Irfan menjelaskan jika BNPT akan terus bersinergi dengan TNI/Polri, BSSN dan beberapa Kementerian/Lembaga terkait dalam mensukseskan perhelatan international WWF mendatang.
“BNPT pada tahun ini sudah dilibatkan oleh jajaran Kementerian Polhukam beserta Kementerian/Lembaga lainnya didalam setiap event internasional,” ujarnya.
Irfan juga menambahkan jika asesmen yang dilakukan mengacu pada Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 3 tahun 2020 tentang Pedoman Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang Strategis sehingga setiap objek vital strategis perlu menerapkan standar sistem pengamanan sesuai aturan tersebut.
Senior Manager PLN Indonesia Power I Made Harta Yasa menyambut baik kegiatan asesmen dan sosialisasi yang telah diberikan oleh BNPT untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan terorisme di area lokasi unit PLTDG Pesanggaran.
“Penting bagi kami untuk terus menjaga tingkat keamanan unit pembangkit mengingat lokasi unit kami yang berada di lokasi strategis, dan kami memiliki peran penting untuk mensupport kelistrikan pada event skala internasional yang cukup sering dilaksanakan di Bali,” ungkap Made.
Made juga menambahkan bahwa saat ini PLN Indonesia Power UBP Bali juga sudah menerapkan Sistem Manajemen Pengamanan yang tertuang dalam Komitmen Integrated Management System di lingkungan PLN Indonesia Power.
“Sistem Manajemen Pengamanan ini menjadi dasar bagi kami untuk berkomitmen menjaga keamanan unit dari berbagai ancaman tindak kejahatan. Tentunya hasil dari asesmen yang telah dilaksanakan oleh BNPT akan menjadi catatan dan perbaikan kami dalam melaksanakan Sistem Manajemen Pengamanan khususnya pada saat ini untuk mensukseskan WWF ke-10,” kata Made.
Sebagai informasi, WWF Ke-10 akan diselenggarakan pada 18 hingga 25 Mei 2024 yang akan dihadiri oleh 172 negara dan turut mengundang 33 kepala negara dengan jumlah peserta mencapai 50 ribu orang. Perhelatan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia selaku tuan rumah pada khususnya dan dunia pada umumnya dalam terus meningkatkan tata kelola air. (Red/Rls).