Denpasar, Lintasbali.com – Penyelenggaraan Bali Kite Festival sebagai salah satu kegiatan tahunan dari Persatuan Layang-layang Indonesia (Pelangi) Bali, tahun ini mendapat cobaan yang berat.
Akibat pandemi covid-19 yang saat ini melanda dunia dan berdampak di masyarakat, untuk sementara Pelangi Bali meniadakan penyelenggaraan Bali Kite Festival ke-42 tahun 2020.
Jika tidak ada pandemi covid-19 seperti saat ini, Bali Kite Festival ke-42 seharusnya dilaksanakan Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6) bertempat di lapangan Pantai Padanggalak Denpasar. Hal tersebut disampaikan Ida Bagus Alit Suryana, S.Ag, M.Si (Sekretaris Pelangi Bali).
Pelangi Bali sebagai pihak penyelenggara memutuskan untuk tidak mengadakan perlombaan layang-layang tradisional Bali, sesuai dengan arahan dan instruksi dari Pemerintah yang melarang sebuah kegiatan dengan melibatkan dan mendatangkan orang banyak.
Jika Bali Kite Festival tahun ini tetap berjalan seperti biasa, tidak kurang dari 1500 layangan yang dipastikan mendaftar dan mengudara di arena perlombaan. “Paling sedikit kita dapatkan 1000 layangan setiap penyelenggaraan Bali Kite Festival. Bahkan bisa lebih dari itu”, tambah Arya Wardana.
Sementara itu, saat ini mulai banyak terlihat layang-layang mengudara dengan berbagai jenis dan ukuran menghiasi langit di Bali. Seperti yang terlihat di Kota Denpasar saat ini. Begitu banyak layang-layang yang mengudara dengan berbagai warna.
Masyarakat khususnya pecinta layang-layang dihimbau dalam proses menaikkan layangan untuk selalu memperhatikan segala sesuatunya hingga resiko yang ditimbulkan.
“Pelangi Bali menghimbau para Pelayang untuk tidak menaikkan layangan di dekat kabel listrik yang dapat merugikan banyak orang. Carilah tempat yang aman sehingga kita nyaman bermain layang-layang”, tambah Alit Suryana.
Pihaknya juga mengatakan jika belakangan ini ada beberapa kejadian akibat dari Pelayang yang bermain layang-layang tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Bahkan ada kabar seseorang mengalami kecelakaan akibat tali layangan yang melintang di jalan.
Begitu banyaknya jenis, bentuk dan ukuran layang-layang yang dibuat sebagai hasil dari imajinasi dan kreativitas para Pelayang. Tentu hal tersebut jangan sampai melupakan bentuk asli layangan tradisional Bali yaitu jenis Janggan, Bebean dan Pecukan. (Red/LB/Ariek)