DENPASAR, lintasbali.com – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menegaskan bahwa kehadiran masjid di tengah masyarakat harus memberi manfaat tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi umat agama lain.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengukuhkan Pengurus DMI Provinsi Bali Periode 2024–2030 di Aula ITB STIKOM Bali, Jumat, 19 September 2025.
JK mengingatkan bahwa misi DMI tidak hanya sebatas mengelola tempat ibadah, tetapi juga memakmurkan jamaah, pengurus, bahkan masyarakat sekitar, tanpa membedakan agama.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga sarana untuk memakmurkan umat, pengurus, pendirinya, dan juga memberi manfaat kepada umat agama lain. Di dalamnya juga harus berkembang dakwah dan ilmu pengetahuan,” kata JK.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten III Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah, menyampaikan apresiasi atas terbentuknya kepengurusan DMI Bali yang baru.
Menurut Koster, masjid harus menjadi mercusuar moral, pusat pencerahan, dan simpul kebersamaan lintas agama, suku, dan budaya demi menjaga keajegan dan kelestarian Bali.
“Masjid harus menjadi tempat yang mencerminkan nilai-nilai universal, yang turut menjaga harmoni di tengah keberagaman Bali,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DMI Bali terpilih, H. Bambang Santosa, menyambut baik arahan dari JK dan Gubernur Bali. Ia menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memberdayakan umat.
“Dalam waktu dekat, kami akan fokus membangun sekretariat DMI Provinsi Bali serta di kabupaten/kota se-Bali. Selama ini, kami masih menumpang di beberapa masjid,” ujar Bambang Santosa yang juga mantan anggota DPD RI Dapil Bali. (LB)