MANGUPURA, lintasbali.com – Yayasan Panji Ibrahim Muhammad (YPIM Foundation) meluncurkan program Kapal Sekolah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak di daerah pesisir.
Meralda Adam, inisiator program di bawah naungan YPIM Foundation mengatakan, program Kapal Sekolah Indonesia dirancang untuk dapat memfasilitasi anak pesisir agar tidak putus sekolah.
“Ide program ini terinspirasi dari pengalaman saya mengunjungi Kampung Kerora di, Pulau Rinca. Hanya ada 1 (satu) Sekolah Dasar di sana dan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat berikutnya, mereka harus menyeberangi lautan dengan arus kencang yang sangat berbahaya. Situasi ini diperburuk oleh tidak adanya kapal khusus untuk antar jemput, sehingga anak-anak harus berpisah dengan orang tua dan tinggal bersama tetangga di Kampung Rinca agar lebih dekat dengan sekolah,” katanya.
Meralda menjelaskan, kemiskinan yang terjadi pada masyarakat pesisir antara lain disebabkan oleh rendahnya pendidikan, akses ekonomi, dan kebijakan pemerintah yang belum secara merata berpihak pada masyarakat nelayan. Salah satu cara untuk memutus mata rantai kemiskinan di wilayah pesisir adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan.
Program Kapal Sekolah Indonesia merupakan program berbasis masyarakat yang berprinsip pada kolaborasi dengan masyarakat agar mampu menciptakan dampak yang luas.
Program ini dimotori oleh WeThrive Social Impact Creative Agency. WeThrive merupakan perusahaan konsultan komunikasi yang membantu perusahaan lokal maupun global dan organisasi dalam mengkampanyekan program sosial yang berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Kami tergerak untuk mendukung Program Kapal Sekolah Indonesia karena pendidikan merupakan salah satu tujuan SDGs yang kami fokuskan. Pendidikan merupakan upaya menyiapkan SDM berkualitas untuk bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik. SDM yang berkualitas bisa membawa Indonesia ke arah kemajuan,” ucap Nadia Zein, Founder & CEO dari WeThrive.
Untuk mewujudkan rencana program Kapal Sekolah Indonesia, YPIM Foundation menggelar acara penggalangan dana yang melibatkan sejumlah seniman dan musisi asal Bali dan Flores dalam konsep pameran seni.
Pameran ini melibatkan melalui kolaborasi dari 10 seniman yakni Studiodikubu, Iluh Bali, OpenArt, Ketut Efrata dan Aldy Riyadhi. Acara pembukaan pameran akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 24 September 2022 pukul 19.00 WITA dan akan berlangsung hingga tanggal 23 Oktober 2022 di Deus Bali.
Dalam pameran ini, Studiodikubu menyajikan karya dalam bentuk instalasi dan produk, sedangkan Iluh Bali yang merupakan komunitas pelukis perempuan menyajikan karya visual melalui pengalaman pribadi dan juga pandangan mereka terhadap Kampung Kerora.
Open Art memberikan sumbangsihnya melalui portrait photography, Ketut Efrata melalui bukunya yang berjudul Lejong ke Labuan Bajo sedangkan Aldy Riyadhi berkontribusi melalui karya fotografi kehidupan di Kampung Kerora.
YPIM Foundation juga akan merilis video clip berjudul Kapal Sekolah Indonesia pada tanggal 25 September 2022 yang merupakan projek kolaborasi dengan Melanie Subono, Adama Morris, Anda Perdana, Brother Joe, Rico Mahesi, Jason Latuasan dan Hendro Sinurat. Sejumlah musisi lainnya seperti Iman and Friends, Pineapple Can Sing, Mukarakat dan The Munchies juga akan tampil di acara tersebut. (LB)