DENPASAR, lintasbali.com – Gubernur Bali Wayan Koster resmi menunjuk Ir. Ketut Lihadnyana (Kepala Badan Kepegawaian Daerah Bali) sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali menggantikan Ida Bagus Wisnuardhana yang pensiun 30 April 2021. Jabatan ini terhitung mulai Senin (3/5/2021) hingga akhirnya nanti ada pejabat baru sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali.
Di hari pertamanya sebagai Plt. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Senin (3/5/2021), Ketut Lihadnyana didampingi Wayan Suada (Sekretaris Dinas) dan Wayan Sunarta (Kabid) menggelar pertemuan dengan segenap pimpinan beserta pegawai di lingkungan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali.
Pertemuan kali ini lebih banyak digunakan untuk konsolidasi dan koordinasi terkait pelayanan yang ada di Dinas Pertanian serta bagaimana mekanisme kedepannya terkait kebijakan yang akan diambilnya.
Dipilihnya Ketut Lihadnyana sebagai Plt Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali bukan tanpa alasan. Sebelum menjabat sebagai Kepala BKD, dirinya bahkan sudah lama berada di Dinas Pertanian. Pernah ke PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa), pernah juga Plt. Bappeda, menjadi Plt. Inspektorat dan PJs (Pejabat Sementara) Bupati Badung. Pengalaman inilah yang menjadikan Ketut Lihadnyana dipilih menjadi Plt. Dinas Pertanian Provinsi Bali.
Dengan segudang pengalaman tersebut, Ketut Lihadnyana diharapkan mampu mendorong dan memberikan kontribusi atas pencapaian target program pada sektor pertanian dan ketahanan pangan yang menitikberatkan pada aspek hilirisasinya.
Menurutnya, ini tercermin pada keadaan dilapangan kadangkala seorang petani berhasil panen dalam jumlah banyak, namun dia sedih karena harganya jatuh. Perlu adanya kolaborasi dengan perangkat daerah yang lain seperti Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, Perguruan Tinggi, BARI dan pelaku usaha karena ada Tripartite meliputi Pemerintah, Petani dan Dunia Usaha. Sehingga masing-masing ada peran dalam mensukseskan secara utuh dari pembangunan pertanian dan ketahanan pangan tersebut. (AR)