Featured News Profil

Kiat SDM Pariwisata di Masa (Yang Semakin Sulit) Pandemi COVID-19, #1 Tips Bertahan Dalam Karir

DENPASAR, lintasbali.com – Pariwisata belum menentu, harapan semakin was-was dan biaya hidup yang paling sederhanapun terasa sangat mahal saat ini. SDM Pariwisata di Bali yang jumlahnya ratusan ribu orang, tercatat sekitar 76.000an orang dirumahkan berdasar data Oktober 2020 lalu.

Semua telah berusaha yang terbaik, memperjuangkan agar Open International Border dapat terealisasi sesuai jadwal. Namun keputusan final tetap mengacu pada keputusan pemerintah mempertimbangkan fluktuasi jumlah kasus baru terinfeksi virus corona.

Ketut Swabawa, CHA, Ketua Pokja Pengembangan Desa Wisata DPP MASATA

Pasar domestik yang diharapkan dapat menggerakkan sektor ekonomi melalui pariwisata juga kurang memberi harapan. Selain period of stay yang pendek dan tentunya buying power masih rendah akibat berkurangnya pendapatan masyarakat yang ingin melancong, kini dihadapkan pula pada kasus COVID-19 yang meningkat di kota-kota besar penyuplai wisatawan domestik ke Bali.

Di balik semua itu, bagi perusahaan pariwisata yang beroperasi dengan berbagai penghematan biaya dan pembatasan operasional perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kesadaran dan pemahaman tinggi akan situasi seperti sekarang. Berikut ini beberapa pemikiran yang kiranya dapat menjadi panduan akan hal tersebut :

1. Bersyukur
Di tengah situasi sulit seperti sekarang dimana masih banyak orang yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan, karyawan mesti bersyukur karena masih bisa bekerja walau dengan pendapatan yang berkurang dan penambahan pekerjaan.

2. Loyalitas
Perusahaan dan pemilik usaha berkorban banyak untuk mengusahakan agar perusahaan dapat beroperasi dengan biaya yang terukur dan bisa mempekerjakan karyawan. Hal ini agar dijadikan motivasi dalam meningkatkan loyalitas pada perusahaan.

3. Nilai Keberuntungan
Momentum melayani tamu saat ini adalah bagaikan keberuntungan luar biasa, jangan sia-siakan momentum yang sangat berharga tersebut dengan melayani tamu dengan kualitas terbaik. Dampaknya bisa menjadi benefit untuk perusahaan berupa testimoni dan rekomendasi dari tamu yang puas dengan pelayanan karyawan.

BACA JUGA:  Surga Tersembunyi, Inara Hotels & Resorts Perkenalkan The Sun Heaven Ubud

4. Kompetensi Diri.
Saatnya menunjukkan kompetensi diri sebaik-baiknya, sambil tetap meningkatkan kualitas pekerjaan dari sebelumnya. Di saat seperti ini kompetisi antar karyawan tidak bisa dihindari, maka tunjukkan yang terbaik. Siapa tahu penilaian kinerja Anda semakin bagus sehingga terbuka peluang untuk promosi jabatan ke jenjang berikutnya.

5. Manajemen Keuangan Pribadi
Pendapatan yang berkurang dari masa sebelum pandemi harus diikuti dengan pengelolaan keuangan semakin cerdas. Prioritaskan kebutuhan utama dan kurangi membeli kebutuhan yang belum penting sekali. Jangan sampai kesulitan keuangan muncul akibat pengeluaran yang berlebihan sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan di tempat kerja. Karena tidak fokus dalam melayani tamu dapat berdampak pada kualitas pelayanan dan memberi kesan tidak puas bagi tamu.

6. Pelajari Hal Baru
Sejak euphoria revolusi industri 4.0 beberapa tahun silam kita memang diwajibkan untuk adaptif terhadap segala perubahan seiring fenomena VUCA. Saat pandemi sekarang ini harus diperkuatkan lagi dengan inovasi belajar hal-hal baru baik yang menyangkut re-skilling maupun up-skilling. Multitasking dan multiskilling menjadi trend operasional perusahaan parwisata saat ini dan ke depannya. Hal ini bisa menambah value perusahaan untuk menuju tahapan yang lebih baik ke depannya.

7. Remodelling
Mencari celah baru sesuai teori shifting dan transformation dengan memperhatikan trend yang semakin dinamis. Berani keluar dari zona nyaman dengan target terukur sesuai kapasitas diri dalam merebut peluang yang muncul. Jika harus keluar dari pekerjaan sekarang karena hal positif dan lebih menjanjikan saat ini, lakukan sesuai pertimbangan yang matang agar tidak menyesal kemudian.

Pada tulisan berikutnya saya akan membahas PEMALAS sebagai penyebab kegagalan berkarir di masa sulit seperti sekarang yang mesti dilawan dengan OPTIMIS.

BACA JUGA:  Tradisi IFTAR Tepi Pantai di InterContinental Bali Resort

Ditulis oleh : I Ketut Swabawa, CHA

Post ADS 1