Business

Kick Of FEKDI 2023, BI Siapkan Pembayaran Menjadi Episentrum Ekonomi Keuangan Digital

DENPASAR, lintasbali.com – Bank Indonesia bersama Kementerian Perekonomian kembali menyelenggarakan Soft Opening Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 pada tanggal 7-10 Mei 2023 di Hall B, Jakarta Convention Center, dengan mengangkat tema “Synergy and Innovation of Digital Economy: Fostering Growth”.

Menyambut festival terebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyelenggarakannya pada Senin, 8 Mei 2023 bertempat di Ruang Serba Guna Tirta Tangga yang dihadiri langsung oleh Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra didampingi Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Ayu Diah Utari serta pejabat dan stakeholder lainnya dilingkungan Pemprov Bali.

Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Ayu Diah Utari menyampaikan FEKDI 2023 merupakan bagian dari rangkaian acara Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 pada jalur keuangan, menjadi ajang etalase inovasi produk dan layanan serta sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Perekonomian dengan didukung oleh Kementerian-Lembaga, 4 Bank Sentral negara ASEAN, dan industri, guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Hal ini sejalan dengan agenda prioritas digital economy dalam keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, yang berfokus pada kemajuan konektivitas sistem pembayaran, literasi, serta inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Diah Utari.

Lebih lanjut Diah Utari mengatakan, FEKDI 2023 hadir setiap hari dari tanggal 7-10 Mei 2023 secara hybrid, dengan ragam bahasan dan diskusi perkembangan ekonomi dan keuangan digital oleh otoritas, pelaku industri, akademisi dan lembaga internasional, serta berbagai showcasing yang menampilkan berbagai produk dan inovasi, implementasi kebijakan serta pencapaian dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

Perihal penggunaan QRIS (Quick Respon Indonesia Standart), Diah Utari menyampaikan saat ini Indonesia telah melakukan kerja sama sistem pembayaran lintas negara melalui QRIS bersama beberapa negara seperti Thailand dan yang terbaru dengan Malaysia. Dengan sinergi dan inovasi, Indonesia menjadi yang paling cepat medigitalkan ekonomi keuangan.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Resmi Perkenalkan SNAP dan QRIS Antarnegara

Narasumber yang dihadirkan dalam penyelenggaraan FEKDI 2023 antara lain Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo; Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto; Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian.

Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Jakarta Convention Center dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Soft Opening FEKDI 2023 pada Minggu, 7 Mei 2023 di Jakarta menyampaikan terus mendorong upaya Pemerintah terkait percepatan digitalisasi ekosistem ekonomi dan keuangan. Akselerasi ekonomi digital dinilai menjadi salah satu strategi utama dalam mendorong transformasi ekonomi.

“Digitalisasi ekonomi dan keuangan terus diakselerasi dengan perbaikan-perbaikan dan telah mendorong capaian inklusi keuangan nasional,” kata Menko Airlangga.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam sambutannya menyampaikan, melalui penyelenggaraan Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menjadikan ekosistem sistem pembayaran menjadi episentrum ekonomi keuangan digital Indonesia.

“Kita berharap melalui penyelenggaraan FEKDI 2023, kita dapat perkuat akselerasi, sinergi dan inovasi menuju perekonomian Indonesia lebih maju,” kata Perry Warjiyo.

Dalam pembukaan FEKDI 2023, pemerintah juga melakukan peluncuran kartu kredit domestik untuk segmen pemerintah di Indonesia berbentuk fisik kartu dengan branding Kartu Kredit Indonesia (KKI). KKI merupakan instrumen pembayaran berbasis kredit dengan pemrosesan secara domestik untuk memfasilitasi belanja barang dan jasa pemerintah pusat dan daerah.

Selain hadirnya KKI, terdapat peluncuran implementasi QRIS Antarnegara Indonesia dengan Malaysia. Kerja sama tersebut akan mempermudah pembayaran bagi masyarakat di kedua negara guna mendukung perdagangan dan investasi serta memperkuat stabilitas makroekonomi dengan mempromosikan penggunaan Local Currency Transactions (LCT) secara lebih luas.

Post ADS 1