Mangupura, Lintasbali.com – Dalam rangka memeriahkan Denpasar Festival ke-13, Dinas Pariwisata Kota Denpasar bekerjasama dengan Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC Bali) menggelar sebuah kegiatan bertajuk Cleanliness Hygiene Safety & Environment (CHSE Webinar) yang dilaksanakan pada hari Rabu (4/11) secara virtual.
CHSE Webinar kali ini diikuti sebanyak 100 orang peserta yang dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama pukul 09.00-12.00 wita dan sesi kedua pukul 13.00-16.00 wita. Kegiatan kali ini menghadirkan 6 orang narasumber yang berasal dari praktisi, auditor dan verifikator pariwisata di Bali antara lain I Made Sumardika, I Wayan Muka, I Nyoman Murjana, I Nyoman Gede Suasta, Bolly Kusdiana dan I Putu Wiartha Suhita.
Ir. M. A. Dezire Mulyani, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar dalam pembukaannya mengatakan dilaksanakannya CHSE Webinar ini adalah agar seluruh akomodasi dan restoran di Kota Denpasar, sadar untuk melakukan berbagai upaya dalam mencegah penyebaran covid-19 di tengah era kenormalan baru saat ini.

Ir. M. A. Dezire Mulyani, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar
Dezire Mulyani juga menambahkan tujuan dari CHSE Webinar ini yaitu meyakinkan wisatawan mancanegara maupun wisatawan mancanegara bahwa Bali dan Kota Denpasar sangat aman untuk dikunjungi. Termasuk memastikan aspek-aspek kenyamanan, kemananan dan kesehatan secara komperhensif kepada wisatawan serta meningkatkan daya saing dibidang produk, pelayanan dan pengelolaan.
Sementara itu, Ketut Darmayasa, S.IPem., MM.,CHT, Ketua IFBEC Bali usai pelaksanaan CHSE Webinar mengatakan kolaborasi antara Disparda Kota Denpasar dan IFBEC Bali adalah sebuah keterkaitan program yang berhubungan dengan industri pariwisata saat ini.

Ketut Darmayasa, S.IPem.,MM.,CHT, Ketua IFBEC Bali (Indonesian Foo & Beverage Executive Association)
Darmayasa juga menambahkan saat ini ada sekitar 8 orang anggota IFBEC Bali yang tergabung dalam tim verifikator dalam proses verifikasi penerapan protokol kesehatan di seluruh hotel dan restoran di Bali.
“Mari kita gerakkan Pentahelix Pariwisata mulai dari Pemerintah, Akademisi, Pengusaha, Asosiasi dan Media di Bali,” kata Darmayasa yang juga sebagai FB Director Grand Istana Rama Hotel.
Salah satu narasumber CHSE Webinar yaitu I Wayan Muka mengatakan kegiatan ini hendaknya dapat memberikan manfaat pada peningkatan kesadaran masyarakat Denpasar dan dengan panduan serta implementasi CHSE yang optimal dapat memberikan jaminan kepada pemilik/pengelola usaha parwisata, karyawan dan wisatawan akan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

I Wayan Muka, Corporate General Manager Hideaway Hospitality, Wakil Ketua DPD IHGMA dan Advisor IFBEC Bali
Materi webinar meliouti Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian lingkungan yang merupakan panduan operasional dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Ketentuan yang termuat dalam panduan ini mengacu pada protokol dan panduan yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia, World Health Organization (WHO), dan World Travel & Tourism Council (WTTC) dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19.
Penyusunan panduan melibatkan berbagai pihak, yaitu asosiasi usaha hotel, asosiasi profesi terkait bidang perhotelan, dan akademisi. (Ar)