DENPASAR, lintasbali.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli dan Anggota Komisi XI DPR RI melaksanakan acara penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia Peningkatan Kapasitas Ekonomi & UMKM kepada 11 (sebelas) pelaku usaha UMKM dengan komoditas volatile food dan berorientasi ekspor yang berlokasi di Kabupaten Bangli, Karangasem dan Gianyar, Sabtu 27 November 2021.
Beberapa bentuk bantuan yang diberikan seperti penerapan smart farming pada klaster bawang merah, sementara pada UMKM berorientasi ekspor bantuan berupa rumah dan/atau peralatan produksi.
Kegiatan dihadiri oleh Wakil Bupati Bangli, Ketua DPRD Kabupaten Bangli, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bangli, berbagai pihak/lembaga terkait, serta perwakilan anggota kelompok UMKM penerima bantuan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjelaskan bahwa Bank Indonesia senantiasa mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui program pengembangan UMKM.
Pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia saat ini difokuskan pada 3 (tiga) kelompok besar yakni pada UMKM yang bergerak di sektor komoditas volatile food yang ditujukan untuk mengendalikan dan menjaga stabilitas harga pangan, komoditas berorientasi ekspor dalam rangka menekan defisit neraca berjalan Indonesia dan Local Economic Development atau pengembangan UMKM sesuai komoditas unggulan di daerah.
Trisno mengingatkan pelaku UMKM untuk terus memegang teguh prinsip “seken-seken, saje-saje, beneh-beneh”.
UMKM harus berkerja keras dan sungguh-sungguh agar terus maju dan dapat menjadi contoh di lingkungan sekitarnya. UMKM jangan mudah puas, harus terus berusaha menguasai teknologi digital dan melakukan kaderisasi.
Bank Indonesia akan terus memberikan berbagai pembinaan antara lain bantuan teknis, digitalisasi pembayaran dan onboarding UMKM di marketplace untuk menciptakan UMKM yang mandiri.
Trisno juga mengarahkan agar sarana dan prasarana yang diterima oleh UMKM untuk dijaga dan dipelihara karena hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan Bank Indonesia akan terus melakukan monitoring optimalisasi penggunaannya.
I Wayan Diar selaku Wakil Bupati Bangli menyambut baik program Program Sosial Bank Indonesia yang diprakarsai oleh Bank Indonesia bersinergi dengan anggota komisi XI DPR RI. Diar menyebut UMKM di Kabupaten Bangli mengalami berbagai kendala sebagai dampak dari pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, bantuan yang diberikan Bank Indonesia harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh UMKM untuk menunjang usaha dan diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi Provinsi Bali.
Bantuan peralatan yang diberikan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali untuk mendorong berbagai industri berorientasi ekspor seperti industri tenun dan bambu yang merupakan produk kerajinan unggulan di Kabupaten Bangli.
Diar mengapresiasi dukungan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terhadap UMKM di Kabupaten Bangli dan diharapkan bantuan yang diberikan akan berdampak lebih luas, serta berkontribusi dalam pengendalian inflasi daerah serta perekonomian masyarakat.
Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menambahkan bahwa pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia sejalan dengan instruksi Presiden kepada berbagai pihak untuk terlibat dalam pembinaan UMKM di Indonesia.
Peran UMKM sangat penting sebagai penopang perekonomian. Jika setiap daerah memiliki UMKM yang berkualitas niscaya Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan bahkan melakukan ekspor.
Prinsip “seken-seken, saje-saje, beneh-beneh” yang menjadi dasar pembinaan UMKM oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali harus terus didukung agar pelaku UMKM dapat maju dan mandiri. (Rls)