DENPASAR, lintasbali.com – Perhelatan Bali Democracy Forum (BDF) yang ke-14 diselenggarakan pada Kamis 9 Desember 2021 dan dibuka oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dengan tema “Democracy for Humanity Advancing Economic and Social Justice During the Pandemic”.
BDF merupakan forum antarpemerintah negara-negara di Asia dan Pasifik untuk membahas berbagai aspek dari sistem demokrasi. BDF juga menjadi forum bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman dan praktek-praktek terbaik dalam tata kelola pemerintahan dan dalam berdemokrasi.
BDF bertujuan untuk membangun tata bangun demokrasi (democratic architecture) yang kokoh di kawasan melalui praktek sharing of experiences and best practices dengan menganut prinsip-prinsip persamaan, saling pengertian dan menghargai.
BDF tahun ini diikuti oleh 335 peserta dari 95 negara dan empat organisasi internasional yang hadir baik secara fisik maupun virtual.
Dubes Ukraina untuk Indonesia Dr. Vasyl Gamianin menghadiri BDF 2021 mewakili negara Ukraina. Di sela-sela agenda BDF Dubes Ukraina mengadakan Kunjungan Kehormatan kepada Gubernur Bali, Dr. Wayan Koster, dan Ketua KADINDA Bali, Made Ariandi, pada 8 Desember 2021.
“Ini merupakan courtesy visit dari Duta Besar Ukraina yang baru mulai bertugas di Indonesia sejak 25 Oktober 2021”, ungkap Nyoman Astama Konsul Kehormatan Ukraina di Denpasar Bali yang mendampingi Dubes Ukraina.
Dalam pertemuan yang penuh persahabatan dan kekeluargaan tersebut Dubes Ukraina menyampaikan kemiripan perjalanan sejarah kuno Ukraina dan Bali yang sama-sama mengalami masa kerajaan.
Kemampuan local genius yang dimiliki Bali dalam mempertahankan seni dan budaya juga terjadi di Ukraina dengan memelihara budaya dan nilai-nilai leluhur.
Pada kesempatan tersebut Dubes Ukraina menyampaikan, “Hubungan Kerjasama Bilateral antara Ukraina dan Indonesia tahun depan akan memasuki masa 30 tahun dan mengharapkan kerjasama ke depan bisa terus ditingkatkan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Provinsi Bali juga bisa menangkap peluang kerjasama ke depannya. Adapun sektor kerjasama yang menjadi fokus Ukraina terdiri atas 8 bidang seperti Pertanian, Pengolahan Makanan, Industri Energi, Mechanical Engineering, Transportasi dan Logistik, IT dan Telekomunikasi, Produk Farmasi dan Kesehatan, Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sementara itu Gubernur Bali memaparkan arah kebijakan dan program pembangunan Bali Era Baru yang berdasarkan pola pembangunan semesta berencana dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali.
Fokus pembangunan diimplementasikan pada Jana Kerthi, Jagat Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Segara Kerthi, Atma Kerthi yang dikawal dengan menetapkan regulasi berupa Pergub dan Perda. Gubernur Bali juga menunjukkan keyboard dengan karakter huruf Bali sebagai salah satu bukti nyata untuk pelesatarian aksara Bali.
Pada akhir pertemuan Dubes menyerahkan cinderamata kepada Gubernur Bali berupa buku-buku tentang Ukraina dan arak spesial Ukraina “Gold of Polubotok”, arak khas Ukraina yang berisi butiran emas murni berukuran mikro milimeter. Sementara Gubernur Bali memberikan cinderamata kepada Dubes Ukraina berupa kain endek Bali dan Buku Ekonomi Kerthi Bali.
Kunjungan Dubes Ukraina ke Bali dioptimalkan dengan bertatap muka dengan warga Ukraina yang ada di Bali pada 10 Desember 2021 bertempat di Liga Tennis Sanur yang kebetulan pemiliknya adalah warga Ukraina yang menikah dengan krama Bali.
Secara umum Dubes menyampaikan bahwa dalam agenda padat pertemuan di BDF, ia tetap menyempatkan bertemu warga Ukraina di Bali dan tidak melupakan mereka. Dubes tidak menyangka bahwa dalam situasi yang penuh tantangan ini banyak warga Ukraina yang aktif dan cerdas berada di Bali.
Terbukti dengan berinvestasi di bidang olahraga seperti yang dilakukan oleh Dmitry Shcherbakov membangunan fasilitas olahraga Tenis lapangan seraya mengharapkan Dymo (panggilan akrabnya) bisa menggelar turnamen Tenis berskala internasional ke depannya.
Pada kesempatan tatap muka juga diadakan paparan dari salah seorang warga Ukraina, Roman Kravchenko, CEO dari 482.Solutions yaitu perusahaan berbasis IT yang memfokuskan pada teknologi Blokchain untuk manajemen Green Economy, Green Environment, Green Financial serta sustainable management lainnya.
Keberadaan Indonesia dalam Presidensi G20 memberi kesempatan untuk pemanfaatan Green Technology yang berbasis Blockchain dalam implementasi percepatan pelaksanaan program-program G20 di bawah kepemimpinan Indonesia. (Rls)
