Business News Pendidikan Seputar Bali

Latih Praktisi Pariwisata Menulis Buku sebagai Aktivitas Alternatif di Masa Pandemi

DENPASAR, lintasbali.com – Kreatifitas pelaku pariwisata di segala sektor telah ditunjukkan dalam berbagai kegiatan selama pandemi COVID-19 tahun lalu.

Mulai dari menggarap market lokal untuk staycation, memberi pelatihan pada karyawan dan masyarakat sekitar hotel, menjual makanan dan minuman dari rumah, paket katering keluarga, layanan home cleaning and care dan masih banyak lagi yang lainnya.

Belum lagi di luar sektor pariwisata ada yang bertani, memelihara ternak, menjual sembako, sebagai buruh bangunan, hingga ojek online.

Semua berjuang untuk menghidupi keluarga dan mengisi masa-masa idle time yang belum menentu ini.

Forum Penulis dan Penerbit Indonesia (FORPIN) bekerjasama dengan Penerbit YAGUWIPA berinisiatif untuk memberi ruang berkarya bagi kalangan eksekutif industri pariwisata dalam karya tulis dengan mengadakan pelatihan secara daring pada 24-25 Agustus 2021.

Menghadirkan 2 narasumber Dr. I Nengah Laba (akademisi dan peneliti) dan Ketut Swabawa, CHA (praktisi dan penulis buku).

Mengambil tema “MERAH PUTIH ; Bakti Insan Pariwisata Melalui Karya Tulis Untuk Membangun Pariwisata Indonesia” ini bertujuan untuk melatih para praktisi dan akademisi pada pendidikan dan pelatihan vokasi dalam menulis buku dan artikel.

“Kami ikut prihatin pada kondisi saat ini, maka dari itu mencoba memberi ruang bagi kalangan eksekutif di pariwisata untuk belajar menulis sehingga dapat menambah wawasan dan membantu dunia pendidikan dalam penyediaan buku materi ajar yang sangat dibutuhkan. Melalui FORPIN juga kita beri kesempatan peserta pelatihan berjejaring dengan para penulis lainnya dan juga penerbit nasional. Selama 2 hari kami akan berikan materi dan dampingi teknik menulis,” kata Nengah Laba saat dihubungi melalui sambungan telepon Juumat (6/8/2021).

Nengah Laba merupakan dosen senior pada perguruan tinggi pariwisata yang telah banyak menerbitkan buku dan juga melakukan riset untuk dituangkan dalam tulisan ilmiah.

BACA JUGA:  Sai Study Group Indonesia Angkat Bicara Soal Sampradaya

Sementara Ketut Swabawa merupakan praktisi pariwisata yang telah menerbitkan buku tentang Hotel General Manager dan Leadership For Hospitality Industry.

Kolaborasi keduanya diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peserta untuk melihat peluang baru dalam menulis buku dan/atau artikel kepariwisataan.

“Ketika dihubungi oleh penerbit, saya langsung setujui. Pengalaman buku saya pertama sangat diminati karena belum ada buku panduan GM hotel selama ini di Indonesia, sedangkan buku kedua tentang Kepemimpinan di era revolusi industri 4.0. Masih banyak yang bisa diangkat secara departmental skills dan juga managerial skills dalam bentuk buku. Teman-teman praktisi pasti banyak yang tertarik untuk menuliskan keahlian dan pengalamannya dalam bentuk buku”, kata pria yang saat ini tengah merampungkan projek buku desa wisata bersama Kemenparekraf RI ini.

Jumlah peserta dibatasi dan jika melebihi kuota maka akan dilakukan pembagian dengan slot 1, 2 dan seterusnya. Peserta mendapatkan benefit : materi, pendampingan praktek menulis, sertifikat pelatihan dari FORPIN, bantuan pengurusan ISBN untuk penerbitan buku serta networking dengan penulis dan penerbit nasional. (SW)

Post ADS 1