News

Lelang Lukisan Ida Bagus Anom Parwata untuk Biaya Pengabenan, Dihadiri Yayasan Bali Matangi

DENPASAR, lintasbali.com — Sebuah acara lelang lukisan digelar pada Jumat, 11 Juli 2025 di Wanen Coffee, Renon, Denpasar, untuk mengenang dan menghormati seniman Ida Bagus Anom Parwata dari Griya Intaran Abiantuwung, Tabanan. Acara ini menjadi bentuk solidaritas dan penghormatan terakhir untuk almarhum yang belum menikah dan wafat beberapa waktu lalu.

Ida Bagus Anom Parwata dikenal sebagai sosok seniman yang penuh dedikasi dalam dunia seni rupa Bali. Ia merupakan anggota aktif komunitas seni Bali Matangi sejak tahun 2018, dan juga alumnus SMAN 1 Denpasar angkatan 1990. Semasa hidupnya, ia secara konsisten menghasilkan karya-karya bernuansa spiritual, simbolik, dan khas Bali.

Dalam lelang tersebut, sebanyak 13 lukisan kanvas orisinal serta ratusan lukisan dalam bentuk kecil dengan kertas dipamerkan dan dilelang kepada publik. Hasil dari penjualan lukisan-lukisan ini sepenuhnya akan digunakan untuk biaya upacara pengabenan almarhum yang akan dilaksanakan di Tabanan.

Ketua Yayasan Bali Matangi, Putu Ekayasa, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini dan mengajak masyarakat untuk turut mendukung.

“Lelang ini bukan hanya tentang karya seni, tapi juga bentuk penghormatan kepada seniman yang telah memberikan warna dalam perjalanan seni Bali. Ida Bagus Anom adalah pribadi yang tenang, penuh dedikasi, dan tulus berkarya. Kami di Bali Matangi merasa kehilangan yang mendalam,” ujar Ekayasa.

Acara ini turut dihadiri oleh rekan-rekan komunitas seni, sahabat, serta para penggemar seni yang mengenal karya-karya almarhum. Lelang berjalan dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan, menggambarkan ikatan kuat antara seniman dan komunitasnya.

Ida Bagus Anom Parwata merupakan sosok seniman asal Griya Intaran Abiantuwung, Tabanan, yang telah menekuni dunia seni sejak usia muda. Ia adalah alumnus SMA Negeri 1 Denpasar angkatan 1990, salah satu sekolah unggulan di Bali yang telah banyak melahirkan tokoh-tokoh berprestasi.

BACA JUGA:  Sinergi IBI - IFBEC Bali, Sumbang 3000 Masker Kepada Masyarakat

Kecintaannya terhadap seni lukis sudah tumbuh sejak masa SMA. Beberapa guratan awal karyanya bahkan sudah dipamerkan dalam kegiatan sekolah dan komunitas seni remaja di Denpasar.

Setelah menamatkan pendidikan menengah, almarhum melanjutkan studi di Fakultas Sastra, Universitas Warmadewa. Di bangku kuliah, ia semakin aktif mendalami seni rupa dan memperkaya wawasannya melalui pendekatan budaya dan sastra Bali, yang banyak memberi inspirasi pada karya-karyanya.

Lukisan-lukisannya dikenal memiliki nuansa simbolik yang kuat, berpadu dengan gaya klasik Bali dan sentuhan ekspresionis yang unik. Meski dikenal pendiam, karya-karyanya banyak berbicara tentang spiritualitas, tradisi, dan perenungan batin.

Kini, warisan seninya menjadi bagian penting dari perjalanan hidup dan penghormatan terakhir yang diberikan lewat acara lelang lukisan yang digelar untuk mendukung prosesi pengabenan beliau. (Arie)

Post ADS 1