DENPASAR, lintasbali.com – Dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan, Yayasan Bali Matangi secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus Baru Masa Bhakti 2025–2029 pada Wraspati Kliwon Bala, Jumat, 1 Agustus 2025 bertempat di Wanen Coffee, Denpasar. Acara ini menjadi momentum penting bagi kelanjutan visi dan misi yayasan dalam berkontribusi nyata untuk Bali, khususnya di bidang pendidikan, lingkungan, dan sosial.
Melalui proses demokratis yang melibatkan seluruh anggota yayasan sebanyak 70an orang, pemilihan ketua dilakukan secara online melalui sistem e-voting pada 1–20 Juli 2025. Hasilnya diumumkan pada 27 Juli 2025, menetapkan Nyoman Lila Yudiana sebagai Ketua Yayasan Bali Matangi yang baru untuk Masa Bhakti 2025-2029.
Dalam susunan kepengurusan yang dikukuhkan, turut dilantik Wakil Ketua: Ketut Dananjaya; Sekretaris: Gusti Agung Gede Agung Lanang Teges; Bendahara: Ni Nyoman Parwati Diah Asnanthi.
Yayasan Bali Matangi didirikan pada tahun 2012 oleh empat tokoh dengan semangat kolektif untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Bali. Keempat pendiri tersebut adalah: Dewa Rucika; Nyoman Gede Suasta; Ketut Dharmayasa; dan Eka Agusyasha
Dengan fondasi pemikiran dan kepedulian para pendirinya, yayasan ini hadir sebagai wadah kolaborasi dalam menciptakan program-program bermanfaat di bidang pendidikan, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan sosial.
Simbol Yayasan Bali Matangi membawa makna mendalam: “Kita hidup di Bali harus bisa menyeimbangkan ruang dan waktu, sekala-niskala dalam memberikan manfaat bagi masyarakat Bali.” Hal ini mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal Bali yang mengajarkan harmoni antara dunia nyata dan tak kasat mata, serta tanggung jawab untuk memberi dampak positif bagi masyarakat.
Sejak awal berdirinya, Yayasan Bali Matangi menjadikan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sebagai pilar utama perjuangan. Kepengurusan baru menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program-program edukatif, pelestarian lingkungan, serta pemberdayaan sosial berbasis komunitas di seluruh Bali.
Ketua Yayasan Bali Matangi demisioner, Eka Agusyasha, dalam sambutannya menyampaikan Yayasan Bali Matangi ini lahir dari kesadaran bersama bahwa Bali tidak hanya membutuhkan pelestarian budaya, tapi juga dukungan nyata di bidang pendidikan dan sosial.
“Saya berharap pengurus baru bisa menjaga semangat gotong royong ini dan melahirkan lebih banyak program yang membumi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Terpilih Nyoman Lila Yudiana menegaskan arah kepemimpinannya ke depan adalah ingin menjadikan Yayasan Bali Matangi sebagai ruang kolaborasi lintas generasi dan profesi untuk Bali yang lebih berdaya.
“Pendidikan adalah fondasi, lingkungan adalah nafas, dan sosial adalah jembatan kita untuk menyatu dengan masyarakat. Kami akan konsolidasi kedalam dulu sebelum bergerak dengan program kerja jangka pendek dan jangka panjang,” papar Lila.
Dengan kepengurusan baru yang enerjik dan penuh ide segar, Yayasan Bali Matangi diharapkan mampu menjangkau lebih luas lagi masyarakat Bali yang membutuhkan, serta terus menjadi wadah kontribusi kolektif bagi mereka yang ingin berbuat sesuatu untuk Bali.
Pelantikan ini bukan hanya simbol pergantian kepemimpinan, tetapi juga komitmen baru untuk terus melangkah dengan semangat yang sama: “Matangi untuk Bali, Bali untuk Semua’.
Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Yayasan Bali Matangi Masa Bhakti 2025-2029 dirangkaikan juga dengan perayaan Hari Ulang Tahun Yayasan Bali Matangi ke-13 yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh ketua terpilih disaksikan seluruh anggota beserta tamu undangan yang hadir.
Tidak hanya itu, acara ini juga dirangkaikan dengan deklarasi Paiketan Pemangku Bali Matangi (PPBM) sebagai usaha untuk merekatkan hubungan para pemangku antar soroh yang ada di Bali, serta hadirnya YOBAMA (Youth Bali Matangi) untuk para generasi muda yang akan lebih banyak berkiprah dimasyarakat. (Arie)
