KlUNGKUNG, lintasbali.com – Inovasi Bima Juara (Beli Mahal jual Murah) terus menjadi perhatian Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Inovasi dengan sistem dari hulu ke hilir untuk mensejahterakan petani ini sangat ampuh dalam upaya menekan inflasi terutama beras.
Guna lebih memantapkan inovasi yang sudah masuk Top 40 Nasional itu, Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Klungkung, I Wayan Ardiasa dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida mengunjungi KUD Jaya Werdhi Takmung, Selasa (2/2/2021).
Bupati Suwirta dalam pantauannya mengatakan kalau inovasi ini berjalan dengan baik, maka ketiga komponen akan berjalan dengan baik. Ketiga komponen tersebut yakni petani mendapatkan harga jual gabah yang lebih tinggi, KUD bermain di volume usaha dan masyarakat mendapatkan beras dengan harga murah.
“KUD harus membeli gabah petani lebih mahal dari patokan pemerintah dan jual beras harus mampu lebih murah dari pada harga umumnya,” kata Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta berharap disinilah peran pemerintah harus melakukan pendekatan dan kebijakan-kebijakan agar aoutput dari pada beras lokal yang ada di KUD bisa terjual dan KUD menjual beras kepada PNS, Koperasi, supermarket dan BUMDes dengan harga di bawah harga pasar.
“Kalau menggunakan beras lokal dengan kualitas yang bagus, maka petani kita akan dibantu,” ujar Bupati Suwirta.
Pihkanya akan terus memantau
perkembangan KUD yang mengalami penurunan kinerja. Belakangan ini KUD hanya mengalami peningkatan 1 persen dari 6 persen ke 7 persen yang artinya dari total gabah yang dihasilkan, baru 7 persen yang mampu diserap oleh KUD untuk disalurkan ke Kabupaten Klungkung.
“Inilah yang perlu kita sikapi perlu kerjasama kita dengan baik, perlu kesadaran masyarakat dan pentani. Kalau toh petani memerlukan uang lebih awal maka KUD harus mampu melakukan langgkah itu, sehingga KUD harus menguatkan modalnya, dan menguatkan sumberdaya manusianya,” paparnya.
Lebih lanjut Bupati juga mengingatkan kepada KUD agar tidak bermain-main harga beli gabah ke petani. “Saya ingatkan kepada KUD, kalau beli gabah ke masyarakat dengan harga 4000/kg, maka yang sampai ke masyarakat harus 4000/kg. Jangan sampai KUD menggunakan jasa pihak ketiga lagi untuk membeli gabah,” tegas Bupati penggagas inovasi Bima Juara ini. (Humas)