DENPASAR, lintasbali.com – Ni Made Leny Mustikasari yang kerap disapa Leny, baru saja menyandang gelar sarjananya, yakni Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP.) pada Bulan Juli lalu di Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.
Penelitian Leny dilakukan dibawah bimbingan Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP dan Dr. AA Made Dewi Anggreni, S.TP., M.Si. dengan topik Pengaruh Perbandingan Maltodekstrin dan Gelatin terhadap Karakteristik Enkapsulat Ekstrak Minuman Herbal Daun Kelor ( Moringa oleifera Lamk.).
Enkapsulasi merupakan sebuah metode yang telah lama digunakan dalam pembuatan produk berbentuk serbuk instan. Enkapsulasi sendiri merupakan proses menangkap suatu bahan inti (senyawa aktif) dengan bahan penyalut (enkapsulan).
Leny proses mengaplikasikan tersebut untuk menghasilkan enkapsulat ekstrak minuman herbal daun kelor. Adapun tahapan penelitian pembuatan enkapsulat ekstrak minuman herbal daun kelor adalah daun kelor segar disortasi dan dicuci bersih, kemudian diblansir. Setelah itu, daun kelor dikeringkan menggunakan oven sehingga diperoleh daun kelor kering. Kemudian daun kelor kering dihaluskan dan diayak sehingga diperoleh bubuk daun kelor. Setelah mendapatkan bubuk daun kelor lalu dilakukan proses ekstraksi dengan metode penyeduhan sehingga diperoleh ekstrak minuman herbal daun kelor.
Leny melaporkan dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan terbaik pada perbandingan maltodekstrin dan gelatin (3:1). Perlakuan tersebut menghasilkan enkapsulat ekstrak minuman herbal daun kelor terbaik yaitu warna kekuningan, aroma khas minuman herbal daun kelor, rasa tidak pahit dengan penerimaan keseluruhan yaitu suka.
Ia juga menekankan bahwa “enkapsulat ekstrak minuman herbal daun kelor mengandung aktivitas antioksidan IC?? 68,60 ppm yang dapat bertanda baik untuk kesehatan”, ujarnya
