DENPASAR, lintasbali.com – Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang sedianya dilaksanakan di Nusa Dua Bali mulai tanggal 2-4 Juni 2021, dipindahkan ke Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Hal ini mendapatkan berbagai tanggapan dan respon dari pelaku pariwisata di Bali salah satunya datang dari Nyoman Astama.
I Nyoman Astama, S., MM., CHA selaku Dewan Pembina IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association) Bali sangat kecewa dengan adanya rencana pemindahan venue Munas KADIN dari Bali.
Dirinya mengatakan pelaksanaan Munas KADIN di Bali sebenarnya momentum yang sangat tepat bagi pemerintah pusat untuk membantu Bali mulai memulihkan perekonomian yang sudah terpuruk selama 1,5 tahun terakhir ini.
Menurutnya, dengan adanya Munas KADIN di Bali maka hotel-hotel di Bali juga terbantu dan karyawan mulai bekerja. Saat ini para karyawan hotel banyak yang beralih sebagai pedagang bahan makanan pokok, jualan nasi bungkus, bercocok tanam dan bahkan sebagai buruh bangunan.
“Sebenarnya ini kesempatan pemerintah pusat menunjukkan kepedulian nyata untuk membangkitkan perekonomian Bali. Apalagi pemerintah berkomitmen melakukan pemulihan perekonomian Bali,” kata Nyoman Astama saat dikonfirmasi melalui jawaban WhatsApp, Kamis (3/6/2021).
Periode Munas KADIN adalah pada bulan di mana di Bali berlangsung Pesta Kesenian Bali. Para peserta Munas dapat membantu ekonomi kreatif di Bali dengan membeli produk-produk hasil kerajinan pengerajin dan pelaku UMKM di Bali.
“Kami pelaku pariwisata Bali berharap masih ada itikad baik dan komitmen untuk mengembalikan penyelenggaraan Munas KADIN di Bali yang ditunda pada akhir Juni 2021 ini dalam upaya pemulihan perekonomian Bali,” pungkas Astama. (AR)