GIANYAR, lintasbali.com – Pasar Umum Blahbatuh di Kecamatan dilanda musibah kebakaran Selasa (15/6) sekitar pukul 17.30 Wita. Hingga pukul 19.43 Wita, api masih berkobar melahap hampir seluruh bangunan lantai 2. Sebanyak 602 kios maupun Los habis dilahap si jago merah. Belasan unit Mobil Pemadaman Kebakaran Gianyar, Klungkung, Kota Denpasar dan Bangli bolak balik berupaya memadamkan api.
Menurut seorang pedagang pasar sengol, Agus api awalnya kecil di sebelah timur, namun karena angin kencang api cepat membesar. Terlebih di dalam pasar, dominan merupakan barang mudah terbakar semisal kain, janur kering dan peralatan upakara. “Saya baru buka, belum dapat garus. Api sudah berkobar langsung menyelamatkan diri dan rombong,” ujarnya.
Pantauan NusaBali, sejumlah pedagang berupaya menyelamatkan barang dagangan yang masih bisa diselamatkan. Angin kencang menyebabkan api sulit dipadamkan. Asap hitam tampak mengepul hingga radius 7 kilometer dan bunga api melambung ke langit. Situasi semakin mencekam karena dekat pasar terdapat gardu listrik yang berpotensi meledak.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar ditemui di lokasi mengatakan jumlah pedagang mencapai ratusan yang didominasi pedagang peralatan upakara. “Ada sebanyak 602 pedagang,” jelasnya.
Api begitu cepat merembet ke semua bangunan pasar. Belum diketahui dari mana sumber api berasal. Situasi sangat mencekam. Arus lalulitas dari arah barat timur utara ditutup. Petugas pemadam sempat kesulitan akses, sebab ribuan warga berjejal memadati jalan lantaran penasaran.
Bupati Gianyar Made Mahayastra yang kebetulan melintas spontan turun di TKP. Saat itu, api semakin membesar. Sementara sejumlah pedagang pasar sengol masih berjejer di halaman parkir Pasar. “Masyarakat pedagang banyak yang nangis ingin masuk selamatkan barang. Tapi kita larang,” tegasnya. Melihat banyaknya barang yang mudah terbakar disertai angin kencang, Mahayastra meminta petugas Damkar agar memberi atensi pada rumah warga sekitar. “Seluruh kekuatan Damkar Gianyar dikerahkan. Kita juga dibantu Damkar kabupaten tetangga. Utama nya memblokade agar jangan sampai kena rumah penduduk,” jelasnya.
Pasar Blahbatuh sendiri rencananya akan direlokasi ke Pasar Yadnya, sementara lokasi saat ini akan dijadikan taman. Namun sebelum wacana tersebut bergulir, Pasar beserta isinya kena musibah Pemkab Gianyar memang punya rencana untuk merelokasi. “Ada rencana Pasar kita pindahkan ke Pasar Yadnya (sebelah utara Lapangan Astina Jaya Blahbatuh, red),” ujarnya.
Terkait rencana tersebut juga dibenarkan Camat Blahbatuh Ida Bagus Dharma Yuda saat ditemui di lokasi. “Rencana ini total untuk taman rekreasi untuk warga. Pasar geser ke pasar yadnya. Tahun niki sebenarnya, pedagang ke barat. Rencana tahun ini, karena situasi kumuh,” ujarnya. Mengenai penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Namun diduga kemungkinan berawal dari percikan api dupa. “Kemungkinan dupa, tapi belum bisa dipastikan. Kobaran api kena angin kencang, jadi cepat membesar. Jenis dagangan kebanyakan kain dan bahas upakara yang gampang terbakar,” ungkapnya. Biasanya, para pedagang kios maupun Los Pasar Umum Blahbatuh tutup pukul 17.00 Wita. “Kadang lewat jam 5 masih beberapa yang ada buka,” ujarnya.
Kepala Kasat Pol PP dan damkar Gianyar, Made Watha yang langsung memantau di lapangan mengatakan kondisi api makin membesar pihaknya meminta bantuan dari Damkar Kodya, Klungkung, Bangli, Badung. “seluruh damkar telah kami hubungi,” ujarnya.
Tampak pula bantuan pemadaman dari armada Water Canon Polres Gianyar untuk memadamkan api.