GIANYAR, lintasbali.com – Pemerintah Desa Taro melakukan studi kooperatif melibatkan seluruh perangkat desa ke Nusa Penida Kabupaten Klungkung pada tanggal 28-29 Desember 2024. Acara dirangkaikan dengan persembahyangan di 4 pura kahyangan jagat yakni Pura Giri Putri, Pura Puncak Mundi, Pura Dalem Kerangkeng dan Pura Penataran Ped.
Kegiatan spiritual ini juga diisi dengan Dharmawacana dari Pemangku Pura Dalem Ped, diskusi lintas kelembagaan dalam pemerintahan desa serta persiapan Desa Wisata Taro menyongsong kegiatan di tahun 2025 di kancah internasional.
I Wayan Warka, Perbekel Desa Taro yang memimpin langsung rombongan tersebut dalam diskusi setelah selesai persembahyangan menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintahan desa.
“Apa yang telah kita capai selama ini merupakan kerja keras seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Desa Taro. Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Di tahun 2025 sebentar lagi ini kita akan menghadapi kegiatan internasional khususnya di bidang desa wisata. Jadi mohon dukungannya agar lebih solid untuk menyukseskannya,” kata I Wayan Warka dalam sesi diskusi tentang desa wisata.
Wayan Ari Trisna Handayani S.STP.,M.Si, Camat Tegalalang sejak tahun 2021 yang juga turut hadir di kegiatan tersebut memberikan arahan untuk memotivasi kemajuan desa.
“Kami dukung semua desa-desa se-Kecamatan Tegalalang untuk lebih aktif dan kreatif dalam memajukan desanya. Desa Taro dapat menjadi salah satu inspirasi bagi yang lainnya, kami juga yakin khususnya di bidang pengembangan desa wisata Desa Taro dengan pengalaman ikut lomba cukup banyak selama ini akan mempersiapkan yang lebih baik untuk ajang lomba dan kegiatan internasional di 2025,” kata Ari Trisna Handayani.
Ketut Swabawa, pendamping Desa Wisata Taro, menyampaikan trend desa wisata global saat ini yang didominasi oleh faktor viral, lomba dan binaan. Jadi diharapkan harus selalu adaptif dan inovatif ke depannya.
“Taro telah memiliki 3 hal tersebut. Predikat Upgrade Program yang diraih tahun 2023 dalam UN Tourism -Best Tourism Village harus menjadi modal dasar untuk bisa tampil sebagai Pemenang di ajang tersebut di 2025 mendatang,” papar Swabawa.
Sementara itu, I Wayan Gede Ardika, SE, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Taro menyampaikan, Desa Wisata Taro akan menghadapi 2 agenda internasional pada tahun 2025 mendatang yakni lomba desa wisata internasional (UN Tourism Best Tourism Village dan mengikuti pameran wisata terbesar dunia, ITB Berlin 2025.
“Kita di Taro akan dikunjungi untuk assesment lapangan ajang Best Tourism Village pada bulan Februari, dan dalam waktu berdekatan itu juga akan hadir di ITB Berlin sebagai salah satu duta desa wisata Indonesia di sana,” kata I Wayan Gede Ardika. (LB/Swa)