Pendidikan

Pendidikan Politik, Cok Mirah: Politik Jangan Dulu Masuk ke SMA

DENPASAR, lintasbali.com – Pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) akan segera dilaksakan serentak pada 14 Pebruari 2024 mendatang. Seperti yang diketahui, Pemilu 2024 akan didominasi oleh pemilih pemula dari tingkat SMA yang sudah memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk).

Melalui pendidikan dan pemahaman politik di tingkat sekolah diharapkan siswa dapat memahami esensi demokrasi serta memperoleh pengetahuan tentang hak-hak mereka sebagai warga negara. Namun, politik jangan sampai masuk terlalu jauh ke tingkat SMA atau SMK.

Hal tersebut disampaikan oleh Dra. Cokorde Istri Mirah Kusuma Widiawati, M.Sos, Kepala SMA Negeri 5 Denpasar saat ditemui diruang kerjanya pada Kamis, 11 Januari 2024. Ia juga menyebut generasi muda sebagai agent of change (agen perubahan) harus ikut memastikan dan menyukseskan penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 nanti.

“Politik jangan masuk keranah sekolah dulu karena murid SMA itu jiwanya masih labil. Janganlah dulu kena virus politik,” kata Cok Mirah.

Cok Mirah mengatakan, jika Pemerintah menginginkan pendidikan politik masuk SMA/SMK, sebaiknya dituangkan dalam bentuk pembelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kepada pelajar yang mayoritas baru pertama kali akan ikut mencoblos tahun ini.

Menurutnya, proses pemilu merupakan proses politik untuk memilih wakil rakyat serta pemimpin bangsa yang akan menentukan arah pembangunan bagi negara selama 5 tahun ke depan. Untuk itu peserta yang merupakan pemilih pemula dan belum pernah melakukan proses pemilu diharapkan bisa mempergunakan hak pilihnya dengan baik.

Cok Mirah menambahkan, Pemerintah juga bisa membuat aturan yang bekerjasama dengan KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk membuat sejenis buku saku bisa dalam bentuk hardcopy jika ada dana ataupun bisa softcopy saja yang bisa di sebarluaskan.

BACA JUGA:  Rektor ISI Denpasar Sahkan 760 Mahasiswa Baru, Kumandangkan Inovasi Pembelajar Pancasila

“Jadi pendidikan politik dengan buku saku saya rasa lebih maknyus dan efisien. Kan didalamnya bisa diberikan penjelasan mengenai tahapan dan bagaimana mekanisme memilih bagi pemula,” paparnya.

Khusus untuk di SMA Negeri 5 Denpasar terdapat sekitar 700 orang pemilih pemula untuk Pemilu 2024 mendatang dari jumlah keseluruhan sebanyak 1400 siswa. (Red/AR)

Post ADS 1