Lintasbali.com – Industri pariwisata dalam era mendatang akan dipenuhi dengan berbagai perubahan dan perubahan akan terasa semakin cepat. Hadirnya teknologi digital merupakan salah satu ciri dari revolusi industry 4.0. Dunia pariwisatapun berubah menghadapi perkembangan ini.
Perubahan yang jelas nampak didepan mata kita adalah pengembangan pariwisata 4.0 (tourism 4.0). Dengan pariwisata 4.0 ini, penggunaan teknologi digital dalam pariwisata semakin menjadi sebuah kebutuhan. Digitalisasi dalam dunia pariwisata ini tentunya mempunyai alasan yang sangat jelas yaitu merespon budaya digital yang dimiliki oleh para wisatawan milenial.
Kesiapan SDM pariwisata dalam menghadapi perubahan pada era ini merupakan sebuah keharusan. Dunia pendidikan dan pelatian pariwisata yang merupakan bagian hulu dari penyiapan SDM pariwisata harus melakukan upaya transformasi dalam proses pendidikan dan pelatihan yang dilakukan.
Duniapendidikan dan pelatihan harus dapat menghasilkan lulusan yang mampu berfikir, bersikap, bertindak secara kreatif dan memiliki fleksibilas yang tinggi untuk menghadapi perubahan-perubahan dan ketidakpastian.
Untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan era digital ini, pihak lembaga pendidikan dan pelatihan pariwisata sudah seharusnya segera membangun budaya digital di dalam kampus. Budaya ini dapat diwijudkan dengan membangun ekosistem digital di dalam kampus.
Untukmenghasilkan SDM yang memiliki literasi digital yang baik, pihak lembaga pendidikan dan pelatihan tidak cukup hanya melakukan digitalisasi dalam hal pembelajaran saja. Sentuhan teknologi digital harus diwujudkan sebagai sebuah ekosistem yang hadir di setiap bagian kehidupan kampus.
Digitaliasi dapat diterapkan mulai dari absen mahasiswa. Para dosen tidak perlu memeriksa kehadiran mahasiswa secara manual, melainkan menggunakan aplikasi. Mengurangi penggunaan uang cash di kampus dengan menerapkan cashless society.
Transaksi keuangan dikampus termasuk di kantin mahasiswa menggunakan pembayaran melalui aplikasi. Transformasi pelayanan mahasiswa dari manual ke digital dilakukan, sehingga dapat memudahkan pelayanan. Penggunaan e-learning, e-library, e-book dan lain sebagainya harus dapat diterapkan.
Lembaga Pendidikan dan pelatihan pariwisata tentunya tidak ingin tertinggal, karena ekosistem digital di dalam kampus ini sudah mulai dibangun di berbagai lembaga pendidikan di luar pariwisata. Upaya dalam menciptakan ekosistem digital di lembaga pendidikan dan pelatihan pariwisata diharapkan akan dapat mengakselerasikan kualitas pendidikan dan pelatihan pariwisata sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memenuhi tuntutan jaman.
Ditulis Oleh:
Made Arya Astina
(Dosen STPBI, Pengurus DPD HILLSI Bali, Pengurus Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia, Master Masesor BNSP)