Badung, Lintasbali.com – Pandemi Covid-19 saat ini sangat berdampak pada semua sektor, termasuk sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat. Berbagai upaya dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat di tengah pandemi untuk tetap bertahan.
Di sektor pariwisata, hampir seluruh hotel, villa dan homestay di Bali merasakan dampaknya. Wisatawan sudah tidak ada lagi yang datang ke Bali untuk berlibur. Kebanyakan wisatawan dilarang untuk berlibur dan keluar dari negaranya untuk mencegah penularan dari covid-19 bagi warganya.
Sejak penerapan tatanan kehidupan era baru oleh Pemerintah, sejumlah hotel dan penginapan lainnya mulai dibuka walaupun tidak sepenuhnya. Harga yang ditawarkan pun jauh dari harga aslinya. Misalkan harga asli sebuah kamar hotel 500 ribu per malam, kini dijual setengahnya kisaran 250 ribu per malam. Ini adalah salah satu cara hotel untuk tetap dapat menjalankan operasionalnya.
Seperti sekarang ini, banyak sekali hotel yang menurunkan harga guna menarik hati wisatawan domestik maupun lokal Bali untuk menginap. Perang tarif pun tidak terelakkan ditengah pandemi. Semua berlomba merebut hati wisatawan domestik. Karena pasar domestiklah yang saat ini bisa dijadikan alternatif pengunjung disaat wisatawan mancanegara belum bisa datang ke Bali.
Ida Bagus Sedana, General Manager Swiss-Belexpress Kuta saat ditemui, Jumat (11/9) mengatakan, pihaknya tidak mengikuti apa yang dilakukan oleh kebanyakan hotel lain dalam hal promosi dengan menurunkan harga.
“Kami hanya menyesuaikan harga dan memberikan diskon kepada wisatawan domestik yang memilih Swiss-Belexpress Kuta untuk menginap. Kami tidak menurunkan harga hingga 50 persen”, kata Sedana sapaan akrabnya.
Saat ini, Swiss-Belexpress Kuta masih menjadi pilihan pasar domestik untuk menginap di kawasan Legian dan Kuta. Sedana juga menambahkan, pihaknya sudah mendapat sekitar 200 bookingan kamar hingga Desember 2020 nanti.
“Saat ini, masih ada tamu domestik yang datang menginap. Hanya saja jumlahnya tidak banyak. Namun, hingga akhir Desember nanti, kita sudah menerima lebih dari 200 bookingan kamar”, papar Sedana yang sempat meniti karir di Kalimantan.
Saat ini Swiss-Belexpress Kuta menawarkan 110 kamar dengan fasilitas pendukung lainnya seperti 3 buah meeting room, restoran dan kolam renang. Hotel bintang 3 ini berlokasi di Jalan Raya Legian, Gang Tropozone, Kuta – Bali. Hotel ini juga sudah mendapatkan sertifikat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung perihal Verifikasi menuju tatanan kehidupan era baru usaha pariwisata.
Sedana menambahkan, banyaknya jumlah bookingan yang masuk hingga Desember nanti, tidak terlepas karena lokasinya yang strategis di pusat pariwisata Bali yaitu Legian dan Kuta. Hanya perlu berjalan kaki, kita sudah bisa menuju ke Pantai Kuta, Monumen Bom Bali dan lokasi menarik lainnya di Kuta.
Hanya saja yang saat ini disayangkan oleh beberapa pihak hotel di Bali yaitu prosedur dan syarat yang harus di penuhi oleh wisatawan domestik dari luar Bali yang ingin berlibur ke Bali. Karena masing-masing daerah memiliki mekanisme tersendiri dalam menerima kedatangan wisatawan.
“Semoga pandemi ini cepat berakhir, sehingga Pariwisata dan perekonomian di Bali kembali stabil dan hidup kembali”, pungkas Sedana. (Red/Ariek)