Business

Perang Tarif Low Season, Fernando Hutapea: Itu Tidak Baik, Bersainglah Dengan Harga Tinggi

DENPASAR, LintasBali.com – Menyambut penghujung tahun 2023, sejumlah hotel mulai mengatur strategi merebut pasar wisatawan sekaligus meraih target tingkat hunian guna menyambut malam pergantian tahun di Bali dengan menawarkan paket menginap yang harganya bersaing antar sesama hotel.

Bulan Nopember saat ini, tingkat hunian di beberapa hotel dirasakan sedikit menurun akibat dari low season. Seperti saat inilah tidak sedikit hotel yang menurunkan harga kamar guna menjaga occupancy tetap stabil. Akibatnya muncul wacana perang tarif antar sesama hotel akibat dampak dari low season.

Hal tersebut disampaikan Fernando Hutapea, General Manager B Hotel Bali and Spa saat ditemui disela-sela kesibukan pada Selasa, 21 Nopember 2023. Ia menyampaikan perang tarif di saat low season seperti saat ini tidak baik.

“Mengenai perang tarif, itu sebenarnya tidak baik antar sesama hotel. Cobalah kita bersaing dengan harga tinggi. Ini yang harus kita munculkan sebagai sebuah paradigma bahwa menjual itu bukan dengan harga rendah, namun sama-sama dengan harga tinggi tentunya sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan,” kata Fernando Hutapea.

Ia mengatakan, tingkat hunian di bulan Nopember ditempatnya saat ini memang dirasakan agak sedikit menurun. Namun, pihaknya sama sekali tidak menurunkan harga kamar dan tetap dengan harga yang dimiliki saat ini.

“Saat low season seperti ini kami justru tidak menurunkan harga kamar, justru tetap dengan harga normal karena kami punya kualitas. Karena kalau kita menurunkan harga kamar, maka biaya operasional tidak akan tercover sehingga kita tidak mendapatkan nett profit yang baik atau JOP-nya tidak tercapai. Jadi kita harus berani. Walaupun jumlah occupancy sedikit, tapi revenue kita tinggi, sehingga dapat menutupi biaya operasional hotel,” imbuhnya.

BACA JUGA:  BI Serahkan 6.000 Bibit Cabai di Buleleng, Upaya Kendalikan Inflasi Pangan

Meskipun low season, dirinya tidak menjual kamar dengan harga yang jauh di bawah untuk merebut pasar. Jika itu dilakukan, ia yakin akan berdampak bagi hotel yang klasifikasi bintangnya dibawah hotelnya.

“Kalau kita jual murah, bagaimana dengan hotel bintang 3 dan bintang 2 dibawah kita. Mari kita kembalikan Bali agar pariwisata tetap berkualitas seperti tahun 90an,” paparnya.

Dirinya menambahkan, untuk akhir tahun ini tingkat hunian di B Hotel Bali and Spa perlahan mulai meningkat. “Bookingan kamar jelang akhir tahun mulai ada pergerakan, cuma biasanya seminggu atau dua minggu sebelum akhir tahun mulai meningkat,” pungkasnya. (Red/AR)

Post ADS 1