News

PLN Perkuat Komitmen Wujudkan Nusa Penida “Pulau Hijau Berbasis Energi Bersih”

DENPASAR, lintasbali.com – PT PLN (Persero) terus memperkuat langkah nyata dalam mendukung terwujudnya Nusa Penida sebagai pulau mandiri energi bersih. Melalui pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dan rencana infrastruktur kendaraan listrik, PLN siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha untuk mempercepat transisi menuju 100 persen energi bersih di kawasan kepulauan Bali.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, menjelaskan bahwa sistem kelistrikan Nusa Penida saat ini memiliki beban puncak sebesar 15,1 MW, dengan bauran energi baru terbarukan mencapai 30 persen, terdiri dari PLTS 4,5 MWp dan sistem penyimpanan energi BESS 3 MW.

“Dalam RUPTL 2024–2034, PLN telah menyiapkan tambahan pembangkit EBT sebesar 21,5 MW dari PLTS, PLTB, dan BESS. Dengan proyeksi beban puncak mencapai 32 MW di tahun 2034, masih ada gap sekitar 11 MW yang akan terus kami dorong untuk beralih dari energi fosil ke energi bersih,” jelas Eric dalam keterangan resminya di Denpasar pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

Eric menambahkan, PLN juga tengah menyiapkan langkah pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Nusa Penida untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di kawasan tersebut.

“Kami melihat Nusa Penida memiliki potensi besar untuk menjadi green island. PLN siap mendorong pengembangan SPKLU di sana, baik melalui inisiatif sendiri maupun kerja sama dengan mitra swasta. Hal ini penting untuk mendukung mobilitas ramah lingkungan di wilayah kepulauan,” ujarnya.

Saat ini, PLN mengoperasikan 146 unit SPKLU di 102 lokasi di seluruh Bali. Untuk periode 2025–2026, PLN belum menambah SPKLU di Bali daratan karena rasio antara jumlah kendaraan listrik dan unit SPKLU telah terpenuhi. Fokus PLN diarahkan untuk memperluas akses energi bersih di kawasan kepulauan, termasuk Nusa Penida, yang menjadi etalase transisi energi Bali.

BACA JUGA:  Bukan Politik Uang, Ini Makna Tradisi Mapedanan Saat Karya Ngusaba Dini Jagat Nusa

Langkah PLN ini juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mempercepat penerapan energi bersih dan mendukung pencapaian Net Zero Emission 2045. Dalam audiensi yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali bersama PT INAKO 10/10, PLN hadir sebagai mitra strategis untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan sekaligus mendukung studi kelayakan pengembangan energi bersih di Nusa Penida.

Koordinator Tim Percepatan Energi Bersih Bali, Prof. Ir. Ida Ayu Dwi Giriantari, M.Eng.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasinya terhadap peran PLN yang konsisten mendukung transisi energi di Bali.

“Kami berterima kasih kepada PLN dan Inako yang telah berperan aktif dalam upaya pengembangan energi bersih di Nusa Penida. Kajian peta jalan menuju 100 persen EBT di sana menunjukkan tantangan besar, terutama pada pertumbuhan beban listrik yang sangat cepat dan keterbatasan infrastruktur,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ir. Ida Bagus Setiawan, ST., M.Si. juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar target energi bersih di Nusa Penida dapat tercapai.

“Sesuai hasil studi energi bersih untuk Nusa Penida 2030, kuncinya ada pada kolaborasi antara pemerintah dan badan usaha, baik nasional maupun daerah. Pintu kerja sama sangat terbuka,” ujarnya.

Melalui sinergi berkelanjutan antara PLN, pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha, diharapkan Nusa Penida dapat menjadi model pulau hijau berbasis energi bersih dan berkelanjutan. Upaya ini bukan hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga membuka peluang ekonomi hijau bagi masyarakat lokal. (LB)

Post ADS 1