Business

PLN Siap Bangun Pembangkit Listrik Berbasis EBET di Nusa Penida

DENPASAR, lintasbali.com – PT PLN (Persero) siap membangun pembangkit listrik berbasis Energi Baru dan Energi Terbarukan dengan penambahan energi hijau di Nusa Penida demi mendukung pesatnya pembangunan pariwisata di pulau yang dijuluki The Blue Paradise ini.

Hal ini sejalan dengan upaya PLN dalam mengakselerasi transisi energi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan serta sesuai dengan visi pemerintah dalam membangun ekosistem green tourism di Bali.

Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid memaparkan rencana pembangunan energi berbasis EBET antara lain dengam penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) + Battery Energy Storage System (BESS) yang berkapasitas 4,5 mega watt (MW) di tahun 2025.

Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid (baju biru)

“Di tahun berikutnya yakni di 2026, akan ada juga pembangunan PLTS + BESS sebesar 10 MW dan bantuan hibah PLTS + BESS sebesar 3,5 MW,” kata Hamidi Hamid.

Ia menambahkan untuk rencana jangka panjang PLN memiliki ambisi untuk menghubungkan sistem 3 nusa yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dengan mengembangkan sistem Nusa Penida yang terinterkoneksi melalui kabel laut 20 kV dengan kapasitas sebesar 2 x 20 MW pada tahun 2029.

“Saat ini kebutuhan daya di Nusa Penida terus naik. Untuk melayani 21.238 pelanggan yang kebutuhan listriknya pada beban puncak mencapai 12,26 MW, PLN menyediakan pembangkit berkapasitas 14,45 MW, dengan cadangan daya mencapai 15,2 persen,” imbuh Hamidi.

Sebelumnya, di Pulau Nusa Penida telah dibangun PLTS + BESS yang berkapasitas 3,5 MW di lahan seluas 4,5 hektar. Pembangkit ini telah beroperasi pada Oktober 2022 untuk mendukung Konferensi tingkat Tinggi G20 lalu. Hingga saat ini, PLTS Hybrid ini konsisten memasok energi bersih bagi pulau tersebut dan mampu menurunkan emisi hingga 4,19 ribu ton CO2e per tahun di Pulau Bali.

BACA JUGA:  Ngembak Geni, Batik Air Terbang Pertama dan Citilink Datang Perdana

Rencana pembangunan yang disusun PLN ini memperoleh dukungan oleh Komisi VII DPR RI dalam kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik di Pulau Bali.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto menyampaikan bahwa Nusa Penida Pulau Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 patut disyukuri namun di samping itu tekanan – tekanan global mengharuskan bangsa Indonesia untuk berkomitmen menekan emisi CO2.

Ia juga mengatakan bahwa G20 menandai komitmen bersama dalam menyukseskan transisi energi, sehingga apa yang telah dibangun tidak hanya simbolik saja namun secara keseluruhan memang terus menerus berupaya untuk mencapai NZE 2060.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P. Hutajulu yang menyampaikan bahwa aturan dan regulasi ketenagalistrikan melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) disusun untuk mendukung pencapaian target NZE 2060.

Sementara itu, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto turut menyampaikan bahwa RUPTL yang telah disusun saat ini merupakan RUPTL paling hijau dengan porsi pembangunan pembangkit EBET mencapai 20,9 giga watt (GW) di mana 5,2 GW diperuntukkan untuk pembangunan PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Terakhir, dirinya berharap agar seluruh komponen dapat bekerja sama menyukseskan pembangunan EBET tak hanya di Pulau Nusa Penida, namun di seluruh wilayah Indonesia demi meningkatkan bauran EBET dan mempercepat transisi energi dan mencapai NZE 2060 mendatang. (Red/Rls)

Post ADS 1