DENPASAR, lintasbali.com – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan awal Agustus mendatang, PT PLN UID (Unit Induk Distribusi) Bali menghimbau seluruh masyarakat Hindu di Bali untuk memperhatikan pemasangan penjor di depan rumah, jangan sampai mengganggu aliran listrik yang dapat menyebabkan gangguan pada jaringan dan distribusi listrik kerumah-rumah.
Hal tersebut disampaikan Made Arya, Manajer Komunikasi PT PLN UID Bali saat ditemui di Denpasar pada Kamis, 27 Juli 2023. Ia menghimbau jarak aman memasang dan menancapkan penjor di depan rumah adalah berjarak 2,5 meter dari jaringan listrik.
“Jarak aman 2,5 meter dari jaringan listrik PLN, khususnya jaringan tegangan menengah dan kabel terbuka,” kata Made Arya.
Dari data PLN yang disampaikan Made Arya, gangguan listrik akibat penjor pada 2021 mencapai 14 kasus. Di tahun 2022 terdapat 7 kasus gangguan listrik akibat penjor. Sedangkan tahun 2023 sebanyak 7 kasus yang menyebabkan pemadaman listrik dibeberapa tempat.
Sementara itu, untuk tinggi penjor diusahakan dibawah 12 meter. Hal ini dikarenakan tinggi tiang listrik milik PLN mencapai 13 meter. Made Arya menyarankan agar tinggi penjor tidak melebihi tinggi jaringan listrik milik PLN.
“Salah satu lokasi dengan penjor tinggi yaitu di Ubud. Sebagian besar tinggi penjor di Ubud diatas 13 meter,” kata Made Arya.
PLN UID Bali juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah di daerah hingga tingkat desa adat agar pemasangan penjor jelang hari raya Galungan dan Kuningan bisa lebih tertib. Selain itu, PLN juga telah menyiapkan dan menyiagakan tim untuk memantau penjor yang terpasang di seluruh Bali, karena semua daerah di Bali berpotensi mengalami gangguan listrik akibat penjor. (AR)