JAKARTA, lintasbali.com – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tahap 1 berkapasitas 10 MW sukses dioperasikan PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power untuk mewujudkan Ibu Kota Negara (IKN) memanfaaatkan energi bersih pada Kamis, 29 Pebruari 2024. Dengan beroperasinya PLTS ini maka kawasan IKN dialiri listrik dari energi ramah lingkungan.
PLTS IKN 50 MW menjadi pionir pembangkit EBT di kawasan IKN. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023. PLTS ini dibangun di lahan dengan luas 80 hektar dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya yang diterima redaksi lintasbali.com pada Sabtu, 2 Maret 2024.
Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam membangun IKN dengan konsep forest city yang pintar, indah dan ramah lingkungan. Selain memanfaatkan tenaga surya, PLN akan memanfaatkan potensi hidro seperti sungai dan danau yang ada di sekitar IKN.
“Kami all-out mendukung infrastruktur kelistrikan hijau di IKN. Ini akan menjadi Ibu Kota terbaik di mana semuanya akan berbasis state of the art of technology, sumber energi bersih untuk IKN didukung teknologi pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang paling mutakhir dan indah secara estetika,” papar Darmawan.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menegaskan, pihaknya yakin PLTS IKN bisa beroperasi tepat waktu dan bisa digunakan melistriki IKN saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
“Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN,” ucap Ruly. (Red/Rls)