DENPASAR, lintasbali.com – DPD Gerindra Bali mengajukan permohonan bantuan pengadaan air bersih di 10 titik yang berada di 3 kabupaten di Pulau Dewata kepada Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Permohonan ini tertuang dalam surat bernomor BI/12-057/A/DPD-GERINDRA/2023 pada tanggal 26 Desember 2023. Hal ini merujuk dari surat permohonan dari sejumlah DPC Partai Gerindra perihal permohonan bantuan Pengadaan air bersih.
Di antaranya surat permohonan DPC Gerindra Buleleng nomor: BI-8/XII/64/A/DPC-GERINDRA/2023, tanggal 22 Desember 2023; Surat permohonan DPC Klungkung nomor: BI-08/12-65/A/DPC-GERINDRA/2023 tanggal; 24 Desember 2023 dan surat permohonan DPC Gerindra Karangasem nomor: BI-07/12-036/A/DPC-GERINDRA/2023 tanggal 24 Desember 2023.
Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengatakan awalnya kebutuhan air bersih di Bali ini terungkap saat kunjungan Prabowo selama sehari. Waktu itu, De Gadjah menjemput Ketua Partai Gerindra tersebut di Bandara Ngurah Rai dan menyampaikan ada beberapa daerah di Bali yang memang kesulitan saat musim kemarau dan kesulitan air.
“Saya sampaikan saat mengantarkan beliau ke Jakarta dan beliau kaget: ‘masa ada ya?’ Siap bapak ada, beliau langsung dengan sigap menginstruksikan Aspri Mayor Teddy untuk follow up kepada saya,” ungkap De Gadjah.
Lantas keesokan harinya, De Gadjah menginstruksikan tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yakni DPC Klungkung, Buleleng, dan Karangasem untuk melaporkan daerah mana saja yang dilanda kekeringan saat musim kemarau untuk diminta bersurat ke Menhan.
Kemudian setelah 2 minggu, didapati kabar dari Asisten Menhan bahwa untuk pengadaan air bersih, Prabowo memerintahkan tim datang untuk melakukan survei.
“Jadi memang perlu proses saya yakin daerah-daerah di Bali yang kekurangan air akan memiliki sumber air bersih. Saya yakin sudah ratusan titik air di RI kekeringan sudah ada sumber air bersih. Banyak contoh di Gunung Kidul, Jawa Tengah, Sumbawa, NTB, Ambon, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” ungkapnya.
Prabowo, kata dia, tidak tahu di Bali ada daerah yang mengalami kekeringan jika tidak dilaporkan. Maka itu, pihaknya berterima kasih kepada Menhan Prabowo karena begitu sigapnya untuk kepentingan masyarakat.
“Jika air sudah ada maka sumber kehidupan sudah ada. Kita sebagai kader beliau tetap mengawal kebutuhan masyarakat Bali agar bisa dibantu, bisa dipenuhi agar Bali semakin baik, sejahtera, maju di segala bidang,” tandas Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Bali ini.
Program tersebut, kata dia, merupakan isu penting karena akses terhadap air bersih masih menjadi kendala di daerah yang kesulitan air. Dengan adanya sumber air bersih, lanjutnya, akan menjadi solusi bagi masyarakat yang kesusahan air dan yang selama ini mengumpulkan air dari tadah hujan.
Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu optimistis bantuan pengadaan air bersih tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengingat ini adalah salah satu programnya yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
De Gadjah merinci sejumlah titik wilayah yang menjadi sasaran bantuan pengadaan air bersih diantaranya di Buleleng terdapat tiga titik; pertama Kecamatan Banjar Desa Tigewasa, Banjar Dinas Konci, kedua Kecamatan Kubu Tambahan, Desa Tunjung Dusun Penulisan, ketiga Kecamatan Gerokgak, Desa Pemuteran, Banjar Dinas Loka Segara.
Air bersih di lokasi tersebut diharapkan tidak hanya untuk kepentingan orang-orang desa semata-mata, namun juga dibutuhkan oleh masyarakat sekitarnya.
Untuk di wilayah Klungkung, terdapat di 3 titik yakni di Kecamatan Nusa Penida terdiri dari Desa Adat Klumpu, Desa Adat Pejukutan, Desa Adat Tanglad.
Ketiga desa ini tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM, mereka mengandalkan air hujan sebagai sumber air saat musim hujan. Namun setelah persediaan air hujan habis, mereka terpaksa membeli air dari penjual air yang menggunakan truk tangki, terutama saat musim kemarau harga aIr menjadi mahal.
Sementara di Karangasem, ada tiga kecamatan diantaranya; Kecamatan Karangasem, Desa Seraya Timur, kedua Kecamatan Abang, Desa Bunutan, banjar Dinas Bangle, Kecamatan Kubu ada dua desa yakni Desa batu Dawa dan Desa Tianyar Barat, Dusun Munti Gunung.
Keempat desa ini hanya mengandalkan air tadah hujan untuk pemenuhan kebutuhan air, namun saat musim kemarau masyarakat kesulitan mendapatkan air karena keadaan tanah kering dan tandus. (Rls)