DENPASAR, lintasbali.com – Dalam semangat memperingati Hari Bumi, PT. Hatten Bali Tbk menegaskan langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui inisiatif strategis yang sejalan dengan Gerakan Bali Bersih, program prioritas Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster.
Sebagai bagian dari komitmen ini, PT. Hatten Bali Tbk menyelenggarakan acara untuk memperingati Hari Bumi yang akan dihadiri langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada Senin, 21 April 2025 serta para pemangku kepentingan dan mitra strategis. Acara ini akan menjadi momen penting bagi PT. Hatten Bali Tbk, karena akan secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan mitra-mitra keberlanjutan.
“Kami merasa terhormat atas kehadiran Bapak Gubernur Bali dalam acara ini. Hal ini menjadi semangat tambahan bagi kami untuk terus berkontribusi nyata dalam Gerakan Bali Bersih,” ujar Presiden Direktur PT. Hatten Bali Tbk, I.B. Rai Budarsa.
Sebagai pelopor industri wine di Bali sejak 1994, PT. Hatten Bali Tbk menyadari urgensi dari persoalan lingkungan, khususnya krisis pengelolaan sampah yang tengah dihadapi Bali. Menyikapi tempat pemrosesan akhir (TPA) di berbagai kota/kabupaten yang telah mencapai kapasitas maksimum, maka perusahaan merasa perlu mengambil peran aktif sebagai bagian dari solusi.
Langkah konkret dimulai dari internal perusahaan melalui penerapan sistem pemilahan sampah organik dan non-organik di seluruh fasilitas yang kami miliki. Upaya ini diperkuat dengan program bersama komunitas Malu Dong yang memberikan edukasi dan pelatihan pengelolaan sampah organik. Dengan ini, perusahaan tidak hanya berfokus pada aspek teknis pengelolaan limbah, namun juga meningkatkan kesadaran lingkungan di tingkat individu.
Sementara untuk sampah non-organik, perusahaan menjalin kemitraan dengan PT. Bersih Dari Sampah (DBS) guna memastikan bahwa limbah non-organik ditangani secara profesional, tidak mencemari lingkungan, dan tidak berkontribusi pada penumpukan sampah di TPA.
Di sektor energi, PT. Hatten Bali Tbk mengambil langkah dengan pemasangan panel surya melalui kerja sama dengan SolPoint, sebagai bagian dari transisi menuju sumber energi bersih dan efisien.
“Melalui kerja sama ini, kami memperkuat ekosistem keberlanjutan yang melibatkan komunitas dan sektor swasta Tujuan kami sederhana namun ambisius: tidak lagi mengirimkan sampah ke TPA, dan terus bergerak menuju proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” lanjut I.B Rai Budarsa.
Acara ini diharapkan dapat menjadi platform kolaboratif lintas sektor yang mendorong lebih banyak pelaku industri untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan di Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster sangat mengapresiasi komitmen PT Hatten Bali Tbk terhadap Gerakan Bali Bersih Sampah. Ia juga menunggu aksi serupa dari stakeholder maupun pengusaha di Bali agar ikut menjaga Bali dari sampah, utamanya sampah plastik.
Komunitas Malu Dong adalah organisasi lingkungan hidup yang berbasis di Bali, Indonesia, yang berfokus pada perlindungan dan pemulihan lingkungan Bali dengan mengadvokasi dan mempromosikan isu-isu untuk menghentikan aliran polusi plastik agar tidak masuk ke laut. Organisasi yang terdaftar sebagai Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan ini telah menyelenggarakan kegiatan pembersihan bersama masyarakat, memasang pembatas sampah, dan melakukan pembersihan darurat di tempat pembuangan sampah ilegal dan di sepanjang tepi sungai untuk mencegah plastik masuk ke sungai. Organisasi ini juga berupaya untuk menegakkan pengelolaan sampah yang benar di tingkat lokal.
PT Bersih Dari Sampah didirikan oleh Teddy Tjahyadi, seorang wirausahawan yang berfokus pada pengembangan solusi di bidang pengelolaan sampah, salah satunya melalui produk incinerator merek Sankyo.
Kepeduliannya terhadap permasalahan sampah di Indonesia mendorong beliau untuk mewujudkan visi besar: Indonesia Zero Waste, di mana seluruh sampah dapat dikelola secara tepat dan berkelanjutan, tanpa perlu penimbunan di TPI, serta tanpa mencemari sungai maupun laut.
Sebagai langkah konkret menuju visi tersebut, sejak Januari 2024, PT Bersih dari Sampah menghadirkan TPSR (Tempat Pengolahan Sampah Residu) sebuah fasilitas yang didesain khusus untuk memusnahkan sampah residu yang sebelumnya hanya berakhir di TPA. Melalui proses insinerasi, sampah diubah menjadi abu yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali, antara lain sebagai bahan pembuatan paving block dan produk turunan lainnya.
SolPoint adalah anak perusahaan dari Nusa Solar yang menawarkan solusi sewa tenaga surya fleksibel untuk bisnis menengah hingga besar serta industri di Indonesia. Melalui skema rent-to-own dan model berlangganan, SolPoint membantu perusahaan beralih ke energi bersih tanpa beban investasi awal—mendukung keberlanjutan sekaligus menekan biaya operasional.
Nusa Solar adalah perusahaan energi terbarukan berbasis di Bali dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dan rekam jejak lebih dari 200 proyek sukses di seluruh Indonesia. Spesialis dalam sistem tenaga surya, Nusa Solar menyediakan solusi menyeluruh yang memberdayakan bisnis dan komunitas untuk beralih ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. (Rls)