Business Destinasi Event News Pariwisata & Budaya Seputar Bali

Rakernas MASATA, Menparekraf Wisnutama : Pariwisata Berkualitas Berbasis Kearifan Lokal

Bandung, Lintasbali.com – Sebanyak 39 DPD dan 75 DPC MASATA Se-Indonesia menghadiri Rapat Kerja Nasional Masyarakat Sadar Wisata (Rakernas MASATA) untuk pertama kalinya yang dilaksanakan di Prime Park Hotel Bandung, 27-28 November 2020. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menparekraf Wisnutama Kusubandio.

Rakernas MASATA mengangkat Tema “Kebangkitan Pariwisata Indonesia Melalui Strategi Pengembangan Desa Wisata Menuju 205 Desa Wisata Mandiri pada Tahun 2024”.

Suasana Rakernas MASATA

Dalam kesempatan tersebut Menparekraf mengatakan, dalam mengembangkan pariwisata, dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk membangun pariwisata berkelanjutan.

“Masata harus mendorong pariwisata yang berkualitas (quality tourism). Yang artinya jadikan perjalanan wisata adalah perjalanan yang berkesan dengan kearifan lokal”, kata Wisnutama dalam sambutan yang disampaikan secara virtual melalui jaringan ZOOM dari Bali.

Dalam kesempatan Rakernas ini MASATA bekerja sama dengan PT. Telkom meluncurkan program aplikasi layanan menjual homestay atau hotel non bintang termasuk penyediaan sarana gratis PMS, Booking Channel dan Channel Manager.

Ketua Umum DPP MASATA, Panca R Sarungu menjelaskan bahwa rakernas juga didahului dengan FGD membahas topik Rakernas yang menghadirkan perwakilan dari Kementerian Koordinator Ekonomi dan Kemaritiman, Kemenparekraf, Kementerian Pembangunan Desa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipandu oleh Sekjen DPP MASATA, Andi Azwan.

K. Swabawa, CHA, Sekretaris Wilayah DPD MASATA Bali

Sementara itu, DPD MASATA BALI mengirimkan delegasi yaitu I Ketut Swabawa (Sekretaris Wilayah) dan berkesempatan mempresentasikan materi bimbingan teknis bagi desa wisata berjudul “Destination Branding”.

Selain memberikan bimbingan teknis, kami dari Bali juga mengusulkan program kerja pelatihan desa wisata secara nasional melalui MASATA Academy dengan harapan pelatihan itu bersifat berkelanjutan dan bukan sekedar pelatihan sewaktu-waktu yang hanya menunggu program pemerintah” kata Swabawa. (SW)

Post ADS 1