MATARAM, lintasbali.com – Pandemi Covid-19 yang sudah satu setengah tahun melanda Indonesia, menyebabkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ikut merasakan dampak yang signifikan. Keterpurukan industri kuliner, menjadi salah satu agenda penting rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Indonesian Chef Association (ICA), di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (29/6/2021).
Rapimnas mengusung tema “Kreatif dan Tangguh Dalam Era Digital Menghadapi Normal baru Industri Kuliner” digelar secara hybrid (offline dan online) ini, dihadiri seluruh pengurus pusat ICA, dan pimpinan 22 BPD dan 36 BPC serta perwakilan 17 ambasador ICA di beberapa negara.
Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah yang hadir langsung dalam Rapimnas mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan ICA dan setuju dengan tema Rapimnas yaitu kreatif dan tangguh dalam era digital menghadapi era baru industri kuliner.
“Tangguh dalam artian kuat bertahan dalam menghadapi pandemi covid-19 dan berjuang untuk mendapatkan alternatif baru untuk menjalankan kegiatan atau usaha disaat situasi sekarang ini,” kata Zulkieflimansyah.
Presiden ICA, Chef Henry Alexie Bloem didampingi Ketua Panitia Rapimnas Chef Komang Adi Arsana menyatakan rasa bangganya karena ICA tumbuh dan mampu beradaptasi secara digital baik dalam format keanggotaan dan berbagai penyelenggaraan event.
“Rapimnas tahun 2021 ini adalah tahun terakhir di bawah kepengurusan BPP 2017-2022, dan dalam rapat ini juga, kita membahas menuju pelaksanaan MUNAS 2022 mendatang yang sudah waktunya kita persiapkan dari saat ini,” ungkap Chef Bloem.
Dalam Rapimnas ini, Chef Bloem juga berharap, pemerintah menyediakan vaksin sebanyak mungkin dan melibatkan ICA untuk pelatihan UKM kuliner agar bisa bersaing di era pasar digital.