Denpasar, Lintasbali.com – Lomba layang-layang tradisional Bali yang dilaksanakan oleh Persatuan Layang-layang Indonesia Daerah Bali (Pelangi Bali) bertajuk Bali Kite Festival (BKF), tahun ini pelaksanaannya masih menunggu situasi dan kondisi di lapangan ditengah merebaknya wabah pandemi Covid-19.
Pelayang Bali yang lebih dikenal dengan sebutan Rare Angon hanya bisa bersabar seraya berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Rare Angon Bali sudah sangat rindu dengan suara guwangan layang-layang miliknya yang jika diterbangkan menghasilkan suara yang merdu menenangkan hati. Biasanya kita jumpai di layangan tradisional Bali jenis Bebean, Pecukan, Janggan Dan Janggan Buntut yang terbuat dari bahan pilihan terbaik.
Penyelenggara lomba layang-layang di berbagai daerah di Bali saat ini belum bisa mengambil keputusan apakah akan mengadakan lomba atau tidak. Karena sampai saat ini pemerintah Provinsi Bali melarang adanya kegiatan yang mengerahkan atau mengundang banyak orang sehingga virus corona dapat diminimalisir penyebarannya.
Pelaksanaan lomba layang-layang di Bali sudah pasti akan mendatangkan peserta dan masyarakat dalam jumlah ratusan bahkan sampai ribuan. Antusias Pelayang dan penonton yang hadir membuat suasana semakin semarak penuh kekeluargaan ditengah panas matahari yang menerjang kulit.
Saat ini keinginan dan kerinduan Rare Angon Bali dalam mengikuti perlombaan layang-layang harus ditahan sementara sembari menunggu meredanya pandemi Covid-19 di Bali. Semua berharap akan baik-baik saja. Suatu saat nanti Rare Angon Bali akan kembali berkumpul dan bertemu dalam sebuah medan laga pertempuran yang bertajuk lomba layang-layang. (Red/LB/Ariek)