Jakarta – Universitas Udayana (Unud) menjadi satu-satunya undangan dari unsur perguruan tinggi dari seluruh undangan yang merupakan dari unsur pemerintahan daerah.
Unud melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dianggap telah berhasil menciptakan hubungan Pentahelix bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sehingga mampu berkontribusi nyata untuk ikut percepatan pengurangan kemiskinan ekstrem di wilayah Bali. Dimana menurut data dari TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), Provinsi Bali menjadi provinsi yang tidak memiliki kemiskinan ekstrem.
Kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai kondisi dimana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem – setara dengan USD 1.9 PPP (purchasing power parity). Kemiskinan ekstrem diukur menggunakan “absolute poverty measure” yang konsisten antar negara dan antar waktu.
Rektor Unud, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, MEng., pada acara Rakor Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Sekretariat Wapres RI memberikan materi tentang “Tri Dharma & Dampaknya Terhadap Upaya Penghapusan Kemiskinan Ekstrem”. Prof. Antara memberikan sharing bagaimana peran Unud melalui LPPM menggerakkan pengabdian kepada masyarakat melalui pengabdian institusi, pengabdian dosen hibah PNBP dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mengelola kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah terutamanya Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dengan memfokuskan pada klasifikasi Desa yaitu: desa berdaya, desa mandiri, dan desa unggul.
“Kegiatan KKN yang telah dilaksanakan Unud dari tahun 1973 dengan usaha-usaha pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sampai sekarang tanpa henti juga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan kompetensi diri masyarakat sehingga lebih mandiri dan memberi dampak luas dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Bali,”bebernya. (unud.ac.id)