Pontianak, Lintasbali.com – SPB Borneo merupakan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) bidang pariwisata dan perhotelan di Kalimantan Barat yang memiliki sarana dan prasarana pelatihan bertaraf internasional. Lembaga ini berada di bawah Yayasan Shanti Luhur yang bekerjasama dengan Yayasan Darma Widya Ulangun yang menaungi STPBI (Sekolah Tinggi Pariwisata Bali) dan SPB (Sekolah Perhotelan Bali). Pelatih SPB Borneo berasal dari praktisi pariwisata dan perhotelan yang telah memiliki profesionalisme dan pengalaman kerja di bidangnya masing – masing. Proses pembelajaran terdiri dari kelas teori dan praktik yang dilaksanakan di LPK dan di industri melalui Praktik Kerja Nyata (PKN).
Periode Awal Berdirinya Yayasan Shanti Luhur dimulai tanggal 8 Januari 2019, yang salah satu tujuannya adalah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di bidang manajemen pariwisata dan perhotelan.
Pada akhir tahun 2018, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa ada dua kunci utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pertama, mengenai perbaikan sistem pendidikan, utamanya revitalisasi sistem pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Kedua, meningkatkan keterampilan para pekerja dan pencari kerja. Terkait hal itu, sejumlah program seperti misalnya peningkatan keterampilan melalui pelatihan dan program sertifikasi harus berjalan dengan baik.
Grand Opening SPB Borne0 dilaksanakan pada hari Sabtu (22/2) bertempat di kampus setempat yang berlokasi di Jl. Arteri Supadio, Gedung Ruko Mitra Graha No. 3, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Borneo Tourism Festival 2020 selama 2 hari dari tanggal 22-23 feb 2020.
Hari pertama diisi dengan lomba english Speech contest, seminar, cooking challenge tingkat SMA/K, PKK/Umum, dan PHRI serta pelantikan ICA BPD kalimantan barat bertempat di SPB Borneo sedangkan sore harinya dilaksanakan meet and greet dengan chef juna, chef henry bloem, dan chef tedun di Mercure Pontianak.
Hari kedua, dilaksanakan grand opening SPB Borneo sekaligus penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Gubernur Kkalimantan Barat H. Sutarmidji,S.H.,M.Hum. Hadir sebagai undangan adalah Gubernur Kalbar, Kadisdikpora Pontianak, Dr. Made Sudjana (Ketua STPBI Bali), Nyoman Gede Astina (Pendiri SPB dan STPBI Bali), pimpinan hotel, ICA, manajemen IPB internasional, dll.
Dengan resmi berdirinya SPB Borneo ini, diharapkan manjadi pionir kampus pariwisata dan perhotelan di Kalimantan Barat khususnya Pontianak. SPB Borneo juga diharapkan dapat mencetak SDM (Sumber Daya Manusia) berkualitas dan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetansi sesuai dengan bidang ilmunya untuk ikut serta memajukan pariwisata di Kalimantan Barat.