Destinasi

Resmi Dibuka ‘The Iron Fairies’ Hadirkan Hiburan Musik Hingga DJ Internasional

MANGUPURA, lintasbali.com – Destinasi hiburan malam yang sangat dikenal The Iron Fairies, telah diluncurkan di Bali pada akhir tahun 2023. Dibuat oleh grup hiburan malam dan perhotelan Boutique Bars group bekerja sama dengan desainer visioner Ashley Sutton, tempat ini siap untuk memikat dan menyenangkan seluruh pengunjungnya. Desain unik yang diambil dari kisah dongeng, koktail mewah, dan sajian musik akan membuat tempat ini menjadi tempat pilihan bagi para pengunjung.

Ashley Sutton adalah seorang penambang asal Australia yang menjadi desainer dan penulis berbakat dimana karya di tambang bijih besinya di Australia Barat menginspirasinya untuk menulis dan mengilustrasikan trilogi buku anak-anak, yaitu The Iron Fairies. Dongeng ini memetakan perjalanan para penambang besi tua pemarah yang harus bekerja dalam gelapnya tambang bawah tanah.

Dalam keputusasaan yang suram, mereka membuat peri besi kecil yang magis dari bijih besi. Para penambang mempertaruhkan segalanya untuk menghidupkan makhluk mungil ini, naik ke permukaan, hingga menyapa matahari. Ini adalah kisah tentang kesuraman dan keajaiban yang kita percayai.

Buku tersebut kemudian diwujudkan menjadi kenyataan ketika Ashley Sutton bekerja bersama dengan Sandeep Sekhri, pendiri Boutique Bars dan bersama-sama menciptakan bar-bar terkenal di Asia Tenggara. Boutique Bars memiliki beberapa desain di berbagai tempat. Kesuksesan dan popularitas perusahaan ini meroket ini di seluruh dunia, mendorong mereka untuk meluncurkan The Iron Fairies di Bali Indonesia, sebagai konsep terbaru yang dibuka di Seminyak.

Secara visual The Iron Fairies menggabungkan dunia bawah tanah tambang yang meletihkan, dengan daya tarik dunia dongeng. Ini mencengkram sekaligus menakjubkan. Gelap dan kilau yang memikat pengunjungnya menciptakan pelarian yang tiada duanya dari kenyataan.

BACA JUGA:  Atraksi Baru! The Nusa Dua Hadirkan Kecak and Barong Dance Show

The Iron Fairies Bali memiliki 2 lantai, mengadaptasi konsep industrial dimana elemen desain interior menggabungkan besi, kayu, dan bahan kulit dan menampilkan detail mesin pertambangan di berbagai sudutnya.

Berbeda kontras dengan taman bermain yang gelap ini, terdapat peri-peri cantik yang bertebaran di mana-mana, dikelilingi oleh detail gemerlap peri, dan kupu-kupu yang berkilauan. Ini adalah destinasi dunia malam yang menakjubkan.

Sutton mengatakan “The Iron Fairies Bali adalah pabrik peri yang berfungsi secara penuh. Desain tungku terletak di lantai dasar sebagai ruang VIP. Dalam rangkaian cerita yang ada di dalam buku, semua bijih besi dilebur di tungku dan kemudian diolah untuk menghasilkan peri besi dan pengunjung akan melihat ratusan ribu peri di seluruh tempat terutama di sepanjang berjalan dan meja kerja yang menjadi meja tamu. Selama bertahun-tahun para peri telah mengambil alih gedung ini dan menciptakan tempat tinggal peri kecil di seluruh penjuru tempat tersebut. Desainnya didasarkan pada lokasi di tambang bawah tanah. Setiap bagian dari tempat ini dibuat dengan tangan dan membutuhkan ribuan jam dari ratusan pengrajin untuk menyelesaikannya, sampai ke setiap peri besi yang dibuat dengan tangan.”

Sekhri berkata “Mimpi adalah tempat dimana gairah lahir, gairah membuat mimpi menjadi kenyataan. The Iron Fairies Bali mungkin adalah proyek saya yang paling bergairah. Keahliannya luar biasa. Kami telah menciptakan dunia unik yang bersifat abadi dan mempesona. Bali adalah unggulannya dan kami mengantisipasi banyak wisatawan, baik penduduk lokal maupun ekspatriat untuk bergabung dengan kami pada pembukaannya.”

The Iron Fairies menyediakan beragam hiburan musik setiap malam, termasuk pertunjukan musik band, R&B, musik Afrika, Hip Hop, dan musik elektronik. Band resident asal Afrika Barat, Sankofa menyajikan hiburan malam (20.00-23.00) dan dilanjutkan oleh DJ internasional ternama.

BACA JUGA:  Pelatihan Tata Kelola Desa Wisata Puncak Tinggan oleh IPB Internasional

Venue ini memiliki 3 bar dan panggung utama yang mengesankan untuk pertunjukan musik. Bangunan ini dapat menampung hingga 500 orang di kedua lantai dengan 8 tungku VIP pilihan yang dibuat dari baja tuang dan tempa, memberikan pengalaman yang intim dan personal.

Untuk penikmat pesta kelas atas, mezzanine menawarkan area VIP yang premium dengan eksklusif bar yang menghadap ke lantai dansa. Seluruh meja menawarkan layanan botol eksklusif dan dapat dipesan untuk acara spesial. Koktail khas dan layanan premium akan memastikan pelanggan merasa dimanjakan.

The Iron Fairies didirikan dan dioperasikan oleh Boutique Bars, sebuah grup hiburan malam dan perhotelan yang berbasis di Hong Kong dan Bali, dengan portfolio berbagai restoran dan bar di Asia Tenggara. Boutique Bars adalah ide cemerlang dari seorang veteran perhotelan Sandeep Sekhri dan bekerja sama dengan perancang internasional terkenal Ashley Sutton. (Rls)

Post ADS 1