News Seputar Bali

Saling Menguatkan, BI Salurkan 880 Paket Sembako di Gianyar

GIANYAR, lintasbali.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia berupa paket sembako sebanyak 880 paket untuk 4 (empat) banjar di Ubud dan 40 (empat puluh) tabung oksigen kepada RSUD Sanjiwani.

Kegiatan penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Puri Kauhan Ubud, serta dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir; Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya; dan Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra.

Penyerahan bantuan paket sembako tersebut merupakan hasil sinergi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud.

BACA JUGA:  Gebyar Ramadhan, KolaborAKSI Dompet Dhuafa dan Komunitas Se-Bali Bagikan Makanan di TPA Suwung

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana menjelaskan bahwa perekonomian masyarakat Ubud sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun.

Apalagi sebagian besar masyarakat Ubud bekerja di sektor pariwisata. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan Bank Indonesia akan meringankan beban masyarakat Ubud.

BACA JUGA:  Komite I DPD RI Tancap Gas Prioritas Agenda Kerja 2021

Adapun 4 banjar yang mendapat bantuan Bank Indonesia ialah Ubud Kaja, Ubud Tengah, Ubud Kelod, dan Sambahan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyambut baik dan mengapresiasi sinergitas Bank Indonesia bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud.

BACA JUGA:  International Mangrove Research Centre akan Didirikan di Tahura Bali

Pemberian bantuan paket sembako dan tabung oksigen kepada RSUD Sanjiwani merupakan wujud nyata kontribusi Bank Indonesia untuk membantu penanganan dampak Covid-19 di Provinsi Bali, selain pelonggaran kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran yang telah dilakukan di tingkat pusat.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Erick juga melakukan demo pembayaran transaksi menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di stand UMKM binaan Bank Indonesia dan BPD Bali.

BACA JUGA:  Pesisir dan Perairan Sekitar Pulau Jawa Hingga Sumba Berpotensi Terdampak ROB dan Gelombang Tinggi 

Kegiatan dilanjutkan dengan meninjau dan berdialog dengan pedagang di Pasar Ubud. Menteri Erick berpesan agar para pedagang tetap bersabar, tidak menyerah dan optimis terhadap pemulihan kondisi ekonomi Bali yang sedang berlangsung seiring dengan terkendalinya kasus Covid di Indonesia dan Bali.

Menteri Erick juga menyempatkan waktu untuk membeli produk-produk kerajinan di Pasar Ubud dan menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran karena sebagian besar pedagang di Pasar Ubud sudah mengadopsi QRIS.

BACA JUGA:  Jam Operasional Bandara Kini Hanya 13 Jam. Ini Penjelasannya

Dukungan Menteri Erick terhadap penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran nontunai kekinian diharapkan dapat meningkatkan adopsi QRIS oleh pelaku UMKM yang ditargetkan tahun ini sebanyak 12 juta merchant. (Rls)

Post ADS 1