MANGUPURA, lintasbali.com – Dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-61 Universitas Udayana (Unud) dan Hari Ulang Tahun ke-39 Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana menyelenggarakan 5th International Conference on Biosciences Medical Engineering (ICBME 2023) dan The 2nd International Conference on Innovative Agricultural Technology (ICIAT 2023) pada Rabu, 30 Agustus 2023 bertempat di Ballroom Four Points by Sheraton, Ungasan, Bali.
Dalam konferensi tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana menghadirkan dr. Gyorgy Szekely (King Abdullah University of Science and Technology, Jeddah, Arab Saudi) dan Prof. Sakae Shibusawa (Profesor Emeritus, Tokyo University of Agriculture and Technology Jepang).
Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP., Ph.D (Chairman of 5th ICBME 2023 dan 2nd ICIAT 2023) dalam berbagai acara menyampaikan penghargaannya kepada seluruh peserta konferensi yang berasal dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Jepang, Turki, Arab Saudi dan negara lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Fahrul Zaman Bin Huyop (Universiti Teknologi Malaysia) dalam berbagai acara menyampaikan rasa bangganya dapat berkolaborasi dengan tuan rumah Indonesia dalam hal ini Universitas Udayana dalam penyelenggaraan konferensi mengenai teknologi pertanian.
Dirinya berharap dari konferensi ini dapat dirumuskan sejumlah kerjasama dan saling berbagi pengalaman dibidang pertanian sehingga sektor pertanian di masing-masing negara peserta konferensi berkembang dengan sentuhan teknologi.
Sementara itu, Prof. Ir. I Made Anom Sutrisna Wijaya, M.App.Sc., Ph.D (Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana) dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu sehingga konferensi ini dapat terselenggara dengan ratusan peserta.
Prof Anom menyampaikan konferensi ini merupakan gabungan negara Malaysia dan Indonesia. Ia menyebut teknologi pertanian saat ini mulai berkembang di setiap negara peserta konferensi.
Dari pelaksanaan konferensi ini, dirinya berharap ada pertukaran informasi dan pengalaman dari peneliti dari berbagai negara maju mengenai teknologi pertanian.
“Kita berharap ada pertukaran informasi, pertukaran pengalaman antar peneliti dari Indonesia dengan peneliti dari berbagai negara maju, sehingga kita bisa meniru dan meningkatkannya demi kemajuan pertanian melalui penerapan teknologi atau sustainable agriculture,” kata Prof Anom.
Saat disinggung mengenai potensi pertanian di Provinsi Bali saat ini, Prof. Anom mengatakan saat ini alih fungsi lahan masih sangat tinggi serta kerusakan lahan pertanian masih tinggi juga ditambah dengan cara produksi yang salah tanpa memperhatikan lingkungan.
Dari 14 negara peserta konferensi, negara yang sektor pertaniannya mulai berkembang dengan sentuhan teknologi yaitu Jepang, China, Korea, Indonesia, Malaysia dan Taiwan.
“Output utama yang kita inginkan yaitu munculkan publikasi ilmiah internasional yang bereputasi dan kerjasama dengan berbagai negara dibidang pertanian dan pangan,” pungkas Prof. Anom.
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana memiliki Visi Menjadi program studi terkemuka yang unggul, mandiri dan berbudaya dalam memberikan pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang teknik pertanian
Sedangkan Misi Melaksanakan sistem tata kelola dan tata pamong program studi yang transparan dan akuntabel; Menyempurnakan kurikulum dan proses pembelajaran sesuai dengan perkembangan ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan/pengguna lulusan; Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik sesuai dengan roadmap keilmuan program studi; Meningkatkan kualitas layanan akademik dan nonakademik serta Menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan. (LB)