JAKARTA, lintasbali.com – PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia (SUI), menggelar serangkaian pelatihan pemasaran dalam jaringan (daring) bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan, lewat “Program Tiga Dukungan Adaptasi Yakinkan Akselerasi UMKM (TRIDAYA UMKM)” yang dilakukan melalui kerja samandengan mitra tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu Yayasan BEDO, dan didukung oleh pemerintah daerah.
Regional Manager Engagement & Sustainability Sampoerna, Arga Prihatmoko, mengatakan, program ini memiliki tiga cakupan pelatihan. Pertama adalah dukungan akselerasi digital atau DAYA 1, yang membantu pelaku UMKM binaan mengembangkan pasar secara daring di 5 kota, yaitu Palembang, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Kedua, adalah dukungan stimulus maupun insentif pasar, atau DAYA 2, berupa bantuan subsidi ongkos kirim guna menarik minat konsumen melalui Yayasan BEDO.
Sementara yang ketiga adalah dukungan daya digital atau DAYA 3, yang dilakukan melalui, antara lain, pembekalan literasi digital dan seleksi pemasar digital.
“Sampoerna senantiasa berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan usaha para wirausahawan atau pelaku UMKM dan ekonomi digital secara terpadu dan menyeluruh melalui Sampoerna untuk Indonesia sehingga mereka menjadi lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing,” kata Arga pada acara kick-off, Selasa (6/4/2021) lalu.
Pada kesempatan tersebut, Arga kembali menekankan pentingnya pembekalan digitalisasi usaha di masa pandemi COVID-19, yang telah mengubah perilaku belanja konsumen dan menuntut kemampuan adaptasi pelaku UMKM bertransformasi melakukan pemasaran secara daring.
“kami berharap bahwa 3 DAYA ini dapat mengakselerasikan adaptasi kita semua, baik pemasar digital maupun UMKM. Kami berharap para peserta bisa berkomitmen mengikuti program sehingga bisa merasakan manfaat dan tidak hanya untuk diri bapak, ibu sendiri tetapi juga untuk sekitar bapak, ibu,” kata Arga.
Sementara itu, Koordinator Program TRIDAYA, Rosada, mengatakan, pelatihan ini diikuti oleh 479 pemasar daring dan 168 pelaku UMKM binaan. Seleksi awal diikuti oleh 578 orang sejak tanggal 24 Februari – 25 Maret 2021.
Para peserta terpilih ini akan mengikuti pelatihan selama 1 bulan. Tak hanya itu, mereka juga akan diberikan sejumlah tugas. Di pengunjung pelatihan, mereka akan kembali diseleksi menjadi 125 orang.
Selanjutnya, mereka akan mengikuti pelatihan membuat rencana bisnis serta strategi pemasaran selama 3 bulan. Pada tahap ini, mereka akan didampingi oleh praktisi profesional. Di pengunjung pelatihan, panitia akan menggelar Bootcamp Offline untuk pemasar digital di lima kota.
Bootcamp akan berlangsung selama dua hari. Selama pelatihan, mereka mendapatkan pelatihan dan tugas-tugas terkait. Panitia akan memilih 50 peserta terbaik yang akan mendapat kontrak kerja sama dengan Yayasan BEDO selama enam bulan.