DENPASAR, lintasbali.com – Pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang tidak mudah kepada lembaga Pendidikan dan pelatihan. Perlunya pergeseran (shifting) model pembelajaran konvensional/traditional ke pembelajaran berbasis digital merupakan tantangan yang perlu direspon dengan cepat oleh lembaga pendidikan dan pelatihan.
Selain pergeseran model pembelajaran, lembaga pendidikan dan pelatihan juga dituntut untuk dapat menyajikan budaya belajar baru, yaitu budaya belajar yang berpusat pada mahasiswa yang tidak dibatasi ruang dan waktu.
Demikian disampaikan Dr. (C) I Made Arya Astina, SS., M.Hum, CHE, Direktur Sekolah Perhotelan Bali (SPB) saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (15/7/2021).
Sekolah Perhotelan Bali (SPB) sebagai salah satu pioneer lembaga pelatihan bidang perhotelan di Bali telah berhasil membuktikan tersajinya model dan budaya belajar baru tersebut. Ceramah tatap muka di kelas, dimana mahasiswanya secara pasif mendengarkan materi pembelajaran sudah mulai ditinggalkan.
Pembelajaran yang lebih dinamis dan interaktif semakin di kedepankan. Mahasiswa diajak untuk secara aktif mengasah kompetensinya dengan berbagai media kekinian yang mendukung terciptanya model dan budaya belajar baru tersebut.
Dirinya mengatakan, Sekolah Perhotelan Bali pada tahun ajaran 2021/2022 siap menyajikan pembelajaran yang semakin berkualitas. “SPB memastikan pembelajaran offline teori dan praktik tidak lagi disajikan dalam kelompok mahasiswa (kelas) dalam jumlah besar,” kata Arya Astina.
Dirinya menambahkan, nantinya kelas akan diisi oleh sejumlah mahasiswa yang dipastikan mengikuti protokol Kesehatan. Dengan kelas kecil ini tentunya pembelajaran teori dan praktik di kampus SPB akan semakin kondusif dan berkualitas.
Selain penyesuaian jumlah mahasiswa per-kelas, SPB juga dipastikan memberikan berbagai media pembelajaran berbasis digital yang sesuai kebutuhan pembelajaran terkini. Berbagai pilihan e-book, puluhan video pembelajaran yang dikemas secara professional, audio pembelajaran Bahasa Inggris interaktif, dan sejumlah media lainnya yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun secara bebas.
Pembelajaran di kampus SPB juga sudah dilengkapi dengan learning management system yang sudah terbukti sukses dipakai oleh kampus terkemuka di berbagai negara.
Disaat industri pariwisata nasional terpuruk, kampus SPB tidak tinggal diam. Terobosan-terobosan terus dilakukan. Saat ini, mahasiswa SPB sudah dapat mengikuti program internship di USA melalui program J1. Dengan program ini, kesempatan berkarir di luar negeri semakin terbuka bagi mahasiswa SPB.
Komitmen manajemen SPB dalam memberikan kualitas terbukti, pada masa pandemi ini manajemen SPB terus melakukan penambahan dan penyempurnaan fasilitas yang ada.
Dibangunnya fasilitas modern kitchen, restaurant dan bar yang sesuai kebutuhan industri masa depan, re-lokasi perpustakaan serta melengkapinya dengan ratusan buku terkini, student canteen yang modern, semua itu sudah hadir untuk menyempurnakan kampus SPB.
“Kami yakin pariwisata akan bangkit dan berjaya kembali. Pariwisata akan lahir dengan wajah baru, dan membutuhkan skill baru. Kami di SPB sudah siap menjawabnya dengan berbagai inovasi dan adaptasi”, pungkas Arya Astina. (AR)