DENPASAR, lintasbali.com – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Bali triwulan III 2022 secara tahunan tumbuh sebesar 8,09% (yoy), meningkat signifikan dibandingkan 3,05% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Tingginya realisasi pertumbuhan ekonomi Bali tidak terlepas dari persiapan menjelang aktivitas dengan massa dalam jumlah besar, seperti perhelatan akbar G-20 dan side-event G20, pertemuan berskala nasional maupun internasional, dan meningkatnya aktivitas pariwisata.
Adapun realisasi peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali Triwulan III 2022 ini sejalan dengan arah proyeksi dan hasil survei Bank Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan III 2022 terutama bersumber dari kenaikan kinerja Lapangan Usaha (LU) terkait pariwisata, yaitu Transportasi, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Akmamin), serta Perdagangan Besar dan Eceran.
Hal tersebut disampaikan oleh Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam keterangan resminya di Denpasar pada Selasa, 8 November 2022.
Trisno mengatakan, LU Akmamin didorong oleh keberlanjutan pelonggaran mobilitas masyarakat dan persyaratan perjalanan di tengah momentum libur musim panas di Eropa-AS, serta penyelenggaraan berbagai side event G20 dan event strategis lainnya di Bali sehingga mampu mendorong kenaikan jumlah wisatawan Bali pada triwulan III 2022.
Ditambahkannya, untuk tingkat hunian hotel bintang meningkat signifikan dari 31,70% pada triwulan II menjadi 40,78% pada triwulan III tahun 2022. Lebih lanjut, dengan perkembangan tersebut juga didukung serta kenaikan jumlah penerbangan ke Bali.
Trisno Nugroho juga menyampaikan, frekuensi penerbangan langsung ke Bali meningkat dari 31 penerbangan per minggu pada akhir triwulan II 2022 menjadi 412 penerbangan per minggu pada akhir triwulan III 2022, yang berdampak signifikan kepada LU Transportasi. Sementara itu, kinerja LU Perdagangan meningkat seiring kenaikan permintaan barang dan jasa karena intensitas aktivitas pariwisata.
Berdasarkan sisi pengeluaran, berlanjutnya pemulihan ekonomi terutama bersumber dari peningkatan komponen konsumi masyarakat seiring peningkatan lapangan usaha terkait pariwisata termasuk dampak dari pencairan gaji ke-14 Aparatur Sipil Negara (ASN) pada bulan Juli 2022.
Pertumbuhan juga didukung komponen ekspor khususnya ekspor jasa sejalan dengan peningkatan signifikan jumlah wisatawan mancanegara pada triwulan III 2022. Selain itu, ekspor barang juga meningkat didorong kenaikan permintaan dari luar negeri. Sementara itu, pertumbuhan investasi ditopang oleh terus berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta.
Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Bali tetap tumbuh kuat pada triwulan IV 2022, meskipun akan sedikit melandai dibandingkan triwulan III 2022 yang merupakan puncak pertumbuhan ekonomi Bali. Dengan perkembangan tersebut, keseluruhan tahun 2022 perekonomian Bali diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021.
Perkiraan tersebut terutama didukung oleh kebijakan Pemerintah dalam mendorong peningkatan wisatawan ke Bali, seperti perluasan pemberlakuan pelayanan Visa on Arrival (VoA), penambahan jumlah maskapai dan frekuensi direct flight dari luar negeri ke Bali, pengembangan visa second home untuk meningkatkan length of stay wisatawan, serta penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di bulan November 2022. (LB)