MANGUPURA, lintasbali.com — Beranjak ke sisi timur Indonesia, Bali adalah sebuah lembaran baru bagi Ambarrukmo dalam misi memperkenalkan budaya Jawa yang imersif. Dalam tajuk “berKelana di Bali”, Ambarrukmo akan menyapa lebih dekat masyarakat Bali pada Sabtu, 15 Juni 2024, pukul 15.00-21.00 WITA bertempat di Geo Open Space, Jalan Raya Kedampang, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung.
Gilang Ramadhan, Ketua Panitia Ambarrukmo berKelana di Bali didampingi Risa Vibia saat ditemui dilokasi acara menyampaikan, Ambarrukmo menjadi sebuah momentum spesial untuk bisa memperkenalkan tiga Intellectual Property (IP) yaitu Kelana Lidah Jawa, Kelana Swara, dan Pasar Wiguna ke masyarakat serta wisatawan yang ada di Bali.
“Berbeda dengan seri berKelana Ambarrukmo sebelumnya, kali ini Ambarrukmo akan memberikan sentuhan berbeda yang bisa dirasakan pengunjung saat berbelanja hingga menikmati hiburan yang ditampilkan,” kata Gilang Ramadhan.
Kelana Lidah Jawa
Kelana Lidah Jawa merupakan sebuah buku kuliner yang digagas oleh Ambarrukmo bersama Chef Laire Siwi Mentari, pemilik restoran JiwaJawi Jogja. Buku tersebut berisi berbagai cerita serta sejarah yang ada di balik berbagai makanan khas Jawa, terutama di kawasan Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Di dalam buku Kelana Lidah Jawa, Chef Laire memberikan bumbu-bumbu cerita menarik dalam setiap bagiannya, ditambah dengan visual yang memanjakan mata. Melalui buku Kelana Lidah Jawa, Ambarrukmo ingin terus melestarikan identitas kuliner khas Jawa agar tak hilang tergerus waktu dan jaman.
Dalam episode berKelana di Bali kali ini, pengunjung akan disambut langsung oleh Chef Laire di Pojok Sense of Taste untuk mengenal lebih dalam bagaimana seluk beluk kuliner Jawa yang melegenda dengan berbagai aktivitas seru.
Kelana Swara Ambarrukmo
Kelana Swara Ambarrukmo menjadi sebuah ruang eksplorasi suara dan musik populer hingga kontemporer yang dipadukan dengan instrumen digital. “Obah-Osik” adalah mini album dari Kelana Swara Ambarrukmo yang memiliki nilai filosofis mendalam mengenai Wiraga, Wirama, dan Wirasa yang biasa ditemukan dalam setiap kesenian tradisional Jawa.
Kehadiran Kelana Swara Ambarrukmo juga menjadi bentuk apresiasi bagi berbagai pelaku seni musik serta pertunjukkan tanah air. Di kesempatan ini, Ambarrukmo menghadirkan DAAN yang akan membawakan berbagai seleksi musik disko, funk, boogie, daerah, dan rare groove Nusantara medio 70-2000 an serta turut menghadirkan DAAN, Dimas Spin Sugar, dan Putu Septa untuk turut berkolaborasi bersama.
Pasar Wiguna
Pasar Wiguna adalah sebuah eco-culture market yang mengedepankan unsur wellness, local, dan less-waste dari Ambarrukmo. Terdapat 13 jenama lokal yang akan meramaikan Pasar Wiguna di Bali kali ini dengan menyediakan beragam jenis produk seperti makanan, kerajinan, pakaian, dan masih banyak lagi.
Magnet lain dari Pasar Wiguna adalah ada berbagai pilihan aktivitas untuk pengunjung yang bisa dicoba. Pasar Wiguna berkolaborasi dengan berbagai kreator dari banyak bidang untuk saling bersinergi dalam momen tersebut.
Berikut ini adalah kolaborasi Pasar Wiguna yang bisa ditemukan saat berKelana di Bali:
● Daur Baur – Cinta Bumi Artisan (Upcycled Craft)
● Waras Laras – Teman Sayur (Meramu Pangan Organik)
● Tata Kultura – Adi Natha (Workshop Melukis Aksara di lontar)
● Temu Dengar – Ari “Semesta Mendukung”
● Sinau Seni – Gung Ama (Vintage Photograph)
● Kelana Anak – Toko Elami (Dolanan Anak)
● Tata Kultura – Ubud Story Walk (Cultural Walking Tour)
Kedatangan Ambarrukmo ke Bali juga berbarengan dengan acara Gathering & Dinner Ambarrukmo Group. Acara tersebut bertujuan untuk menjalin kerjasama dengan para rekan korporasi, travel agent, media, pemerintahan, asosiasi serta pengusaha yang bergerak di bidang pariwisata untuk mengembangkan potensi wisata di Yogyakarta dan Bali. (Red/Rls).