Pendidikan

Seminar Keselamatan Nuklir, Perkenalkan Pengetahuan Ketenaganukliran

DENPASAR, lintasbali.com – Seminar Keselamatan Nuklir (SKN 2022) merupakan forum ilmiah nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) setiap tahun. SKN 2022 diharapkan menjadi salah satu sarana untuk ilmu pengetahuan, pertukaran dan penyebaran informasi, mengakomodasi masukan dari para ilmuwan/pakar dan penggiat teknologi keselamatan nuklir.

Seminar Keselamatan Nuklir (SKN 2022) dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Agustus 2022 bertempat di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk sosialisasi ke luar dan koordinasi dengan institusi lain dalam hal kontribusi ilmiah dan teknologi keselamatan nuklir di Indonesia.

SKN 2022 terselenggara dengan baik di atas kerja sama antara BAPETEN dan Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) – Universitas Udayana (UNUD), sebagai salah satu implementasi pelaksanaan nota kesepahaman (MoU) antara BAPETEN dan Universitas Udayana.

Selain karena Universitas Udayana ini merupakan universitas yang sudah maju dan memiliki banyak SDM yang kompeten, lokasi kampus Unud ini juga sangat strategis dan sangat representatif bagi universitas lain di Indonesia bagian tengah dan timur sehingga diharapkan dapat memperkenalkan pengetahuan ketenaganukliran pada masyarakat yang lebih luas.

Pihak yang diundang dalam seminar ini antara lain instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas, para pemangku kepentingan seperti rumah.sakit, industri, badan peneliti, serta perhimpunan atau asosiasi profesi yang terkait dengan pengawasan ketenaganukliran.

Dalam SKN 2022 hadir sebagai pembicara utama (keynote speaker) dari Wakil Menteri Lingkungan dan Kehutanan Republik Indonesia Alue Dohong secara virtual; Anak Agung Ngurah Gunawan dari FMIPA Universitas Udayana, Mr. David Bennett dan Mr. Armin Lagumdzija secara virtual, sebagai Waste Safety Specialist dari Division of Radiation, Transport and Waste Safety Department of Nuclear Safety and Security International Energy Atomic Energy (IAEA).

BACA JUGA:  HFLA Bali Berpartisipasi Dalam Mereview Kurikulum Akademik di LPK Jaya Wisata International Hotel School

Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo menyatakan dalam sambutannya bahwa untuk menyambut KTT G20 2022 mendatang di Bali, di mana tema besar yang diangkat adalah mengenai transisi energi, dan seiring dengan perhatian pemerintah yang lebih besar terhadap isu-isu transisi energi bersih dan pengelolaan limbah radioaktif.

Oleh sebab itu, maka BAPETEN mengangkat tema dalam Seminar Keselamatan Nuklir kali ini: “Peran Pengawasan Ketenaganukliran dalam Transisi Energi Hijau dan Pengelolaan Limbah Radioaktif”.

Dengan tema tersebut, terdapat 102 makalah yang masuk dan setelah melalui proses seleksi, sebanyak 91 makalah yang diterima untuk dipresentasikan dalam seminar. Dari 91 makalah yang masuk terdapat 12 kelompok topik yang mengemuka yakni mengenai peraturan ketenaganukliran, machine learning dan big data processing, fisika nuklir, keselamatan radiasi dalam bidang medik, industri, instalasi nuklir dan bahan nuklir, pengelolaan limbah radioaktif, lingkungan, NORM dan TENORM, cyber security, kesiapsiagaan dan tanggap darurat nuklir, dan keamanan nuklir.

BAPETEN banyak mendapat sumbangan ide dan gagasan dari peserta seminar maupun para pemakalah mengenai segala hal yang terkait dengan pengawasan ketenaganukliran untuk mewujudkan keselamatan radiasi melalui energi yang bersih dan ramah lingkungan, serta melalui tata kelola limbah radioaktif yang baik dan terintegrasi.

Karena nuklir merupakan salah satu energi baru terbarukan (EBT) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi hijau di dalam negeri. Kegiatan SKN 2022 ini diharapkan menjadi embrio pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di lingkungan Program Studi Fisika FMIPA UNUD yang saat ini sedang mengembangkan program keahlian fisika medis.

Program keahlian fisika medis merupakan salah satu program keahlian di Program Studi Fisika yang hampir 50% SKS bidang peminatannya berkesesuaian dengan kegiatan yang melibatkan radioisotop dan tenaga nuklir.

BACA JUGA:  Rektor Unud Hadiri Rapat Terkait Pembukaan Penerimaan Mahasiswa Baru 2022

Lulusan Fisika Medis diharapkan mampu bekerja di rumah sakit, khususnya di fasilitas radiologi dan radio terapi, ataupun bekerja di instansi yang menangani masalah tenaga nuklir di Indonesia, salah satunya BAPETEN. (LB)

Post ADS 1