Denpasar, Lintasbali.com – Dalam upaya menyerap sekaligus menampung aspirasi masyarakat di Denpasar, Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara (AMERTA) kembali mengadakan kegiatan Simakrama dengan tokoh masyakarat dan pemuda Pedungan, Minggu (8/11) bertempat di kediaman I Wayan Sugiarta, Fraksi Golkar Kota Denpasar.
Suasana Simakrama
Simakrama yang dilaksanakan tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan tetap mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, dihadiri juga oleh I Wayan Mariyana Wandhira (Ketua DPD II Golkar Kota Denpasar sekaligus Ketua Tim Pemenangan), Ida Bagus Mayun Komala Putra dan Putu Oka Mahendra (Fraksi Golkar Kota Denpasar).
Mariyana Wandhira dalam sambutannya menyampaikan Kota Denpasar masih seperti Kabupaten lain di Indonesia. Kota Denpasar harus menjadi Pilot Project semua kegiatan yang ada di Bali dengan memanfaatkan 3 anggaran yang ada.
Wandhira juga mengharapkan kepada masyakarat yang menginginkan perubahan di Kota Denpasar untuk datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 dan Coblos nomor 2 paket AMERTA. “Kita semua harus sepakat memenangkan Ambara Putra dan Kertha Negara sebagai Walikota dan Wakil Walikota Denpasar,” kata Wandhira.
Untuk diketahui bersama, program unggulan dari Paket AMERTA antara lain memberikan santunan kelahiran Rp 1 juta, santunan kematian Rp 10 juta, insentif kepada pengurus/prajuru Banjar Rp 30 juta per tahun, dana kreatifitas Sekaa Teruna Rp 25 juta per tahun, dana bantuan program PKK Rp 5 juta per tahun, bantuan kepada Dadia Rp 5 juta per tahun dan pendidikan serta kesehatan gratis untuk pekerja non formal (pemuka agama, buruh, nelayan, pedagang, petani).
Ambara Putra selaku Calon Walikota Denpasar mengatakan Denpasar perlu perubahan di berbagai bidang. Pihaknya berharap Kota Denpasar menjadi Daerah Tujuan Wisata bagi wisatawan yang berlibur ke Bali yang menginap di Nusa Dua, Kuta, Ubud, Seminyak dan daerah lainnya di Bali.
Jika terpilih menjadi Walikota Denpasar, Ambara berniat membuat Desa Wisata di Kota Denpasar sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar meningkat. Menurutnya Adat dan Budaya harus di Kota Denpasar tetap dijaga. Daya saing di Kota Denpasar harus ditingkatkan. (Ar)
